Jumat, 15 April 2011

FILSAFAT ILMU LANDASAN PENELAAHAN ILMU


MAKALAH
LANDASAN PENELAAHAN ILMU

Disusun untuk Memenuhi Tugas dari Mata Kuliah Filsafat Ilmu

Dosen pembimbing:
Drs. M. Arif. AM. MA


S1/ SMT II A
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL ‘ULA
(STAIM)
NGLAWAK KERTOSONO NGANJUK
2010
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia sebagai ciptaan tuhan yang sempurna dalam memahami alam sekitarnya terjadi proses yang bertingkat, salah satunya adalah ilmu. Dengan ilmu bukan hanya dapat diketahui apa itu suatu obyek, melainkan juga dapat diketahui mengapa dan bagaimana berkaitan dengan obyek tersebut. Ilmu memiliki definisi yang beragam berdasarkan segi wujudnya, sesuai dengan pendapat The Liang Gie (1987) memahami ilmu sebagai aktifitas ilmiah yang dapat berwujud penelaahan (study). Penelaahan ilmu tersebut berdasarkan pada tiga cabang filsafat, yang pertama yaitu landasan ontologi, yaitu yang berkaitan dengan pemahaman seseorang tentang kenyataan, yaitu obyek apa yang dikaji oleh pengetahuan itu, yang kedua adalah landasan epistimologi memberikan pemahaman tentang sumber dan sarana pengetahuan manusia, yaitu bagaimana cara mendapatkan pengetahuan tersebut, dan yang ketiga adalah aksiologi yang memberikan suatu pemahaman tentang nilai hubungan kualitas obyek dengan subjek (ilmuan).
Dari ketiga landasan penelaahan ilmu, maka akan dapat diketahui apa/hakikat ilmu, bagaimana cara mendapatkan dan nilai dari ilmu yang akan dibahas dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi ilmu?
2. Apa saja ciri-ciri ilmu?
3. Apa saja landasan penelaahan ilmu?
4. Bagaimana keterkaitan ketiga landasan penelaahan ilmu?
5. Apa manfaat ketiga landasan penelaahan ilmu?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui definisi dari ilmu.
2. Mengetahui ciri-ciri dari ilmu.
3. Mengetahui aspek landasan penalaahan ilmu.
4. Mengetahui bagaimana hubungan dari ketiga landasan penalaahan ilmu.
5. Mengatahui manfaat ketiga landasan penelaahan ilmu.
PEMBAHASAN

A. Definisi Ilmu
1. The Liang Gie (1987)
Ilmu adalah rangkaian aktifitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya, dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia .
2. Dikalangan imuan dan para filosof pada umumnya sepakat memberikan pengertian ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang sistematis .
Dari kedua definisi tersebut dapat dipahami bahwa ilmu adalah pemaparan menurut tiga ciri pokok sebagai rangkaian kegiatan manusia atau proses, sebagai tata tertib tindakan pikiran atau prosedur dan sebagai keseluruhan hasil yang dicapai atau produk. Berdasarkan ketiga kategori proses, prosedur dan produk yang semuanya bersifat dinamis (tidak ada yang statis), ilmu dapat dipahami sebagai aktifitas penelitian, metode kerja dan hasil pengetahuan. Dengan demikian, pengertian ilmu selengkapnya berarti aktifitas penelitian, metode alamiah dan pengetahuan sistematis.
B. Ciri-Ciri Ilmu Pengetahuan
Menurut The Liang Gie (1987) ilmu pengetahuan memiliki lima ciri pokok, yaitu:
1. Empiris
Bahwa pengetahuan itu diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan.
2. Sistematis
Bahwa berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan pengetahuan itu mempunyai hubungan ketergantungan dan teratur.
3. Objektif
Bahwa ilmu berarti pengetahuan yang bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi.
4. Analisis
Bahwa pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok soalnya kedalam bagian yang terperinci untuk memahami berbagai sifat, hubungan dan peranan dari bagian-bagian itu.
5. Verifikatif
Bahwa ilmu tersebut dapat di uji kebenarannya oleh siapapun .

C. Landasan Penelaahan Ilmu
Landasan pokok dalam penelaahan ilmu bertumpu pada tiga cabang filsafat, yaitu ontologi, epistimologi dan aksiologi. Landasan ontologi berkaitan dengan pemahaman seseorang tentang kenyataan, landasan epistemologi memberikan pemahaman tentang sumber dan sarana pengetahuan manusia sedangkan landasan aksiologi yang memberikan suatu pemahaman tentang nilai hubungan kualitas obyek dengan subyek (ilmuan) .
1. Landasan Ontologi
Ontologi adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang yang ada. Dalam kaitannya dengan ilmu, landasan ontologi mempertanyakan tentang objek apa yang ditelaah ilmu, bagaimana wujud hakiki dari objek tersebut . Secara ontologi ilmu membatasi lingkup penelaahan keilmuannya hanya pada daerah-daerah yang berada dalam jangkauan pengalaman manusia. Objek penelaahan yang berada dalam batas pra-pengalaman dan pasca pengalaman diserahkan ilmu kepada pengetahuan lain. Ilmu hanya merupakan salah satu pengetahuan dari sekian banyak pengetahuan yang mencoba menelaah kehidupan dalam batas ontologi tertentu. Penetapan lingkup batas penelaahan keilmuan yang bersifat empiris ini adalah konsisten dengan asas epistimologi keilmuan yang mensyaratkan adanya verifikasi secara empiris dalam proses penemuan dan penyusunan pernyataan yang bersifat benar secara ilmiah .
Disamping itu, secara ontologi ilmu bersifat netral terhadap nilai-nilai yang bersifat dogmatik dalam menafsirkan hakikat realitas, sebab ilmu merupakan upaya manusia untuk mempelajari alam sebagaimana adanya. Sebagaimana kita mendefinisikan manusia, maka berbagai pengertianpun akan muncul.
Contoh: ada pertanyaan, Siapakah manusia itu? Jawab ilmu ekonomi ialah makhluk ekonomi sedang ilmu politik menjawab manusia adalah mahluk politikal.
2. Landasan Epistimologi
Epistimologi adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang asal muasal, sumber, metode, struktur dan validitas atau kebenaran pengetahuan. Dalam kaitannya dengan ilmu, landasan epistimologi mempertanyakan bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya? Apa kriterianya? Cara atau teknik atau sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yan berupa ilmu? .
Landasan epistimologi ilmu tercermin secara operasional dalam metode ilmiah. Pada dasarnya metode ilmiah merupakan cara ilmu memperoleh dan menyusun tubuh pengetahuan berdasarkan:
a. Kerangka pemikiran yang bersifat logis dengan argumentasi yang bersifat konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil disusun.
b. Menjabarkan hipotesis yang merupakan deduksi dari kerangka pemikiran tersebut.
c. Melakukan verifikasi terhadap hipotesis termaksud untuk menguji kebenaran pernyataan secara faktual .
Kerangka pemikiran yang logis adalah argumentasi yang bersifat rasional dalam mengembangkan terhadap fenomena alam. Verifikasi secara empiris berarti evaluasi secara obyektif dari suatu pernyataan hipotesis terhadap kenyataan faktual. Verifikasi ini berarti bahwa ilmu terbuka untuk kebenaran lain selain yang terkandung dalam hipotesis. Demikian juga verifikasi faktual membuka diri terhadap kritik kerangka pemikiran yang mendasari pengajuan hipotesis. Kebenaran ilmiah dengan keterbukaan terhadap kebenaran baru mempunyai sifat pragmatis yang prosesnya secara berulang (siklus) berdasarkan cara berpikir kritis . Karena ilmu merupakan sikap hidup untuk mencari suatu kebanaran dan mencintai kebenaran sesuai dengan kaitan moral.
3. Landasan Aksiologi
Aksiologi adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang nilai secara umum. Sebagai landasan ilmu, aksiologi mempertanyakan untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana kaitan antara teknik, prosedural yang merupakan operasional? .
Pada dasarnya ilmu harus dipergunakan dan dimanfaatkan untuk kemaslahatan manusia. Dalam hal ini, ilmu dapat dimanfaatkan sebagai sarana atau alat dalam meningkatkan taraf hidup manusia dengan memperhatikan kodrat, martabat manusia dan kelestarian atau keseimbangan alam .
Untuk kepentingan manusia tersebut pengetahuan ilmiah yang diperoleh dan disusun dipergunakan secara komural dan universal. Komural berarti ilmu merupakan pengetahuan yang menjadi milik bersama, semua orang berhak memanfaatkan ilmu menurut kebutuhannya. Universal berarti ilmu tidak memiliki konotasi ras, ideologi atau agama.
Sebagaimana contoh seorang kepala desa mempelajari ilmu manajemen desa secara detail, mulai dari wilayah desa, mata pencaharian penduduk sampai dengan kehidupan sehari-hari para penduduk sekitar. Dengan landasan aksiologi mempertanyakan nilai apa yang terdapat didalam ilmu manajemen desa tersebut, sehingga terjawablah pertanyaan nilai tersebut dengan gambaran keberhasilan kepala desa untuk memajukan desanya dalam bidang kesejahteraan penduduk desa dan kelestarian wilayah desa.

D. Keterkaitan Landasan Ontologi, Epistimologi dan aksiologi
Ilmu merupakan cabang pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Setiap jenis pengetahuan mempunyai ciri-ciri yang spesifik mengenai apa (ontologi), bagaimana (epistimologi) dan untuk apa (aksiologi) pengetahuan tersebut disusun. Ketiga landasan ini saling berkaitan antar satu dengan lainnya.

E. Manfaat Landasan Ontologi, Epistimologi dan Aksiologi dalam Penelaahan Ilmu
Untuk membedakan jenis pengetahuan yang satu dengan pengetahuan lainnya maka pertanyaan yang dapat diajukan adalah: apa yang dikaji oleh pengetahuan itu (Ontologi)? Bagaimana cara mendapatkan pengetahuan itu (Epistimologi)? Serta untuk apa pengetahuan termaksud dipergunakan (Aksiologi)? Dengan mengetahui ketiga jawaban dari ketiga pertanyaan ini maka dengan mudah kita dapat membedakan berbagai jenis pengetahuan yang terdapat dalam hasanah kehidupan manusia. Hal ini memungkinkan kita untuk mengenali berbagai pengetahuan yang ada, seperti ilmu, seni dan agama serta meletakkan mereka pada tempatnya masing-masing yang saling memperkaya kehidupan kita. Tanpa mengenal ciri-ciri pengetahuan dengan benar maka bukan saja kita tidak dapat memanfaatkan keguanaannya secara maksimal namun kadang kita salah dalam menggunakannya, seperti ilmu dikacaukan dengan seni, ilmu dikonfigurasikan dengan agama.

PENUTUP

Kesimpulan
1. Ilmu adalah pemaparan menurut tiga ciri pokok sebagai rangkaian kegiatan manusia atau proses, sebagai tata tertib tindakan pikiran atau prosedur dan sebagai keseluruhan hasil yang dicapai atau produk. Berdasarkan ketiga kategori proses, prosedur dan produk yang semuanya bersifat dinamis (tidak ada yang statis), ilmu dapat dipahami sebagai aktifitas penelitian, metode kerja dan hasil pengetahuan. Dengan demikian, pengertian ilmu selengkapnya berarti aktifitas penelitian, metode alamiah dan pengetahuan sistematis.
2. Ciri-ciri Ilmu pengetahuan adalah empiris, sistematis, objektif, verifikatif, analisis.
3. Landasan penelaahan ilmu adalah landasan ontologi, landasan epistimologi, landasan aksiologi.


DAFTAR PUSTAKA
1. Surajiyo. 2008. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta. PT Bumi Aksara.
2. Jujun. S. Suriasumantri. 2001.Filsafat Ilmu Sebuah PengantarPopuler. Jakarta. Pustaka Sinar Harapan.

1 komentar:

  1. Assalaamu'alaikum..
    Permisi, perkenalkan saya Arum Sekarini. Saya mohon ijin untk diperkenankan mengambil materi dari blog ini. Terimakasih.

    BalasHapus