Senin, 18 September 2017

PERNAH MENJADI BAGIAN PARTAI POLITIK



PERNAH MENJADI BAGIAN PARTAI POLITIK
Oleh: Riki Sugianto


Sahabat boleh percaya atau tidak, setidaknya sudah ada tiga Partai politik yang sudah pernah diikuti oleh penulis. Mulai dari pengurus tingkat Desa (ranting), tingkat Kecamatan (DPC), sampai di tingkat Kabupaten (DPD).

Tidak hanya sebagai anggota, penulis juga pernah menempati posisi yang cukup strategis. Selama satu tahun penulis pernah menjadi ketua bidang politik dan satu tahun berikutnya dibidang sekretaris I kepengurusan partai tingkat DPD. Diusia yang terbilang masih muda penulis berfikir ini adalah sebuah pencapaian prestasi yang membanggakan. wkwkwkwk...

Namun sayangnya, masih ada kegelisahan yang sangat dalam yang menjadi “momok” dalam hati penulis. Pada mulanya penulis masuk ke dalam Partai politik dengan harapan untuk bisa menjadi bagian atau menjadi pelaku dari sebuah perubahan. Tetapi sampai detik ini penulis belum juga mendapati hal yang diinginkan itu. Timbul pertanyaan dalam benak penulis “apa yang selama ini sudah diperbuat untuk masyarakat?” karena selama ini penulis merasa belum berbuat apa-apa untuk masyarakat, penulis hanya sibuk dengan urusan ke Partai-an saja seperti konsolidasi kesana kemari atau hanya duduk manis di kantor sambil mengurusi administrasi partai.

Ya sejujurnya sih bukan hanya diam tanpa bertindak, ada beberapa kegiatan juga yang pernah diberikan kepada masyarakat secara langsung seperti kegiatan pengasapan nyamuk demam berdarah, pembagian sarana usaha dll. tapi sayangnya ini semua belum bisa menjawab sejuta harapan dari masyarakat.

Sebagian orang menganggap bahwa berpartai politik adalah sebuah kegiatan yang negatif dan ujung-ujungnya adalah uang dan jabatan. Seorang politikus di anggap sebagai orang yang “munafik” yang hanya bisa memberikan janji manis di depan dan akan melupakannya ketika ia sudah mencapai apa yang ia inginkan. Ya.. ini memang tidak sepenuhnya benar, tapi mungkin ini adalah wujud kekecewaan masyarakat terhadap pemimpinnya selama ini.

Dari situlah timbul kebuah keinginan kecil dari penulis, penulis berkeinginan untuk kembali ke desa, untuk ikut membangun desa melalui para pemudanya. Karena setelah apa yang sudah di alami penulis akhirnya menyadari bahwa untuk mewujudkan sebuah perubahan besar itu tidak akan mungkin terwujud tanpa dimulai terlebih dahulu dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan dimana kita berada.

Saallaaammmm...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar