Senin, 18 September 2017

KENAKALAN SE MASA KULIAH



KENAKALAN SE MASA KULIAH
Oleh: Riki Sugianto



Pada tanggal 27 Agustus 2017 kemarin, secara kebetulan penulis diminta untuk menjadi salah satu juri pada kegiatan “Kreasi Penegak”, kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati ulang tahun UKM Pramuka di kampus penulis dahulu.

Singkat cerita, sesampainya disana penulis tak langsung menuju lokasi lomba namun memutuskan berkeliling kampus untuk sekedar melihat perubahan kampus yang sudah 4 tahun ia tinggalkan. Akhirnya penulis pun sampai pada satu kelas dimana itu merupakan kelas yang digunakan sewaktu kuliah dulu. Melihat tempat duduknya dulu, tak terasa air mata ini penulis menetes (jangan percaya ini lebay) dan tiba-tiba teringat atas kenakalan yang pernah penulis lakukan dulu. wkwkwkwk....

Setidaknya ada empat kenakalan yang pernah penulis lakukan semasa kuliahnya dulu sahabat, yaitu sebagai berikut:

1.      Menjadi Makelar Makalah

Berbekal pengetahuan dan bank makalah yang didapat penulis dari kakak kelas (senior) dan dengan melihat kesibukan teman-teman kuliah mulai dari bapak-bapak yang sibuk bekerja juga ibu-ibu yang sibuk mengurus anak dan rumah tangganya. Dalam pemikiran penulis tidak mungkin mereka akan mempunyai banyak waktu untuk mengerjakan tugas makalah dari dosen.

Peluang emas ini lah yang dimanfaatkan dengan baik oleh penulis dan akhirnya berhasil hahahaha... Setidaknya ada 2 pesanan makalah setiap harinya yang harus penulis kerjakan, dengan biaya relatif murah yang hanya Rp. 1.500,-/ lembar penulis mendapat banyak sekali pesanan makalah. Satu makalah biasanya berisi 15 lembar, dari situ penulis mendapat untung rata-rata sekitar Rp. 1.000,-/ lembarnya. Bisa dibayangkan dong berapa penghasilan penulis ketika menjadi makelar makalah ini. wkwkwkwkwk.....

2.      Merombak tempat duduk Ujian

Kenakalan yang satu ini sebenarnya dilakukan atas dasar keterpaksaan hahaha... (alasan), semasa kuliah pada deretan absen, penulis berada di urutan no. 10 yang artinya penulis harus duduk dibarisan depan sewaktu ujian. Perlu diketahui sahabat berada di barisan depan adalah posisi yang sangat tidak mengenakan, terlebih lagi pengawas ruang ujian adalah orang yang sangat disiplin.

Keadaan ini akan sangat berbeda jika dibandingkan dengan mereka yang duduk dibarisan paling belakang, dengan leluasa mereka akan dapat mencontek, membuka buku atau saling bertukar jawaban ujian. Syeeett daahhh....

Dengan keadaan yang dirasa tidak menguntungkan ini, akhirnya pada ujian selanjutnya yaitu ujian semester II penulis memutuskan untuk merubah urutan nomor ujian. Cara ini dilakukan ketika malam sebelum ujian dimulai, penulis dengan team (karena yang bernasib seperti ini tidak hanya penulis) mulai masuk ke dalam ruang ujian dan merombak urutan nomor ujian yang ada pada kursi ujian, yang sebelumnya no. ujian 1 berada dibarisan paling depan sekarang menjadi barisan  paling belakang.

Keesokan harinya, orang yang biasa duduk dibarisan belakang sangat kaget sekagetnya melihat posisi duduknya yang kini berubah menjadi paling depan. Dalam hati penulis hanya ada satu kata mengenai keadaan ini “ Hongkoh...” hahahaha...

3.      Selalu PD pada pelajaran ke dua

Penulis sangat percaya diri (PD) bahkan sangat PD ketika memasuki pelajaran di jam ke dua, bukan tanpa alasan sahabat melainkan karena penulis sudah mengetahui apa yang akan diajarkan pada jam ke dua, pertanyaan apa pun pasti penulis bisa jawab dengan mudah. hahaha... ini karena waktu istirahat tiba penulis langsung pergi ke kelas lainnya untuk bertukar pelajaran, dan dengan waktu yang singkat itupun penulis mempelajari apa yang telah diajarkan pada kelas sebelah hahaha...

Banyak sekali cara yang dulu penulis lakukan hanya demi mendapatkan nilai yang baik, Ini tidak sepenuhnya salah sahabat karena menurut pepatah alay “ janganlah engkau ragu untuk mencontek, karena sesungguhnya mencontek juga merupakan sebuah usaha” syeett daahh.... pepatah gile mana tong....

4.      KKN hanya 3 hari setiap 1 minggunya

Secara aturan kegiatan KKN mahasiswa itu harus kami lakukan selama 40 hari atau 1 bulan lebih 10 hari. Dengan kecakapan penulis (sombong) penulis akhirnya mengajukan sebuah penawaran kepada teman satu kelompok untuk memberi kelonggaran waktu untuk penulis, dengan konsekuensi tugas KKN akan menjadi tugas pribadi penulis.

Setelah melalui perdebatan yang cukup panjang mereka pun setuju dengan permintaan penulis. Dan akhirnya hanya hari jum’at – minggu saja penulis ber KKN. woooww... bukannn..... emejing.... hahaha...

Itulah sahabat kenakalan yang pernah penulis lakukan sewaktu kuliah, kalau yang kalian dulu lakukan apa? hahaha...


Saalllaammmm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar