Rabu, 27 April 2011

KONVERSI AGA,MA


KONVERSI AGAMA

Disusun untuk Memenuhi Tugas dari Mata Kuliah Ilmu Jiwa Agama

Dosen pembimbing:
Hj. Ainna Amalia, M.Psi

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL ‘ULA
(STAIM)
NGLAWAK KERTOSONO NGANJUK
2011
PENDAHULUAN

Dengan berakhirnya masa remaja, maka berakhir pulalah kegoncangan-kegoncangan jiwa yang menyertai pertumbuhan remaja itu. Yang berarti bahwa orang yang telah melewati usia remaja, mempunyai ketentraman jiwa, ketetapan hati dan kepercayaan yang tegas, baik dalam bentuk positif maupun negative.
Kendatipun demikian, dalam kenyataan hidup sehari-hari, masih banyak orang yang merasakan kegoncangan jiwa pada usia dewasa. Bahkan perubahan-perubahan kepercayaan dan keyakinan kadang-kadang masih terjadi saja. Keadaan dan kejadian-kejadian itu, sangat menarik perhatian para ahli agama, sehingga mereka berusaha terus-menerus mengajak orang, untuk beriman kepada Tuhan, kembali ke jalan yang benar dan berusaha memberikan pengertian-pengertian tentang agama.
Dari segi Ilmu Jiwa Agama, dapat dikatakan bahwa perubahan keyakinan atau perubahan jiwa agama pada orang dewasa bukanlah suatu hal yang terjadi kebetulan saja, dan tidak pula merupakan pertumbuhan yang wajar, akan tetapi adalah suatu kejadian yang didahului oleh berbagai proses dan kondisi yang dapat diteliti dan dipelajari serta mengandung beberapa factor didalamnya. Perubahan jiwa agama pada orang dewasa tersebut sering disebut dengan konversi agama. Dalam penulisan makalah ini, akan dibahas perubahan jiwa agama yang terjadi pada orang-orang yang kesehatan mentalnya tidak terganggu.

Rumusan masalah
Dari penjabaran pada wacana diatas, maka dapat diambil beberapa rumusan masalah diantaranya:
1. Apa pengertian konversi agama?
2. Bagaimana proses yang terjadi dalam konversi agama?
3. Apa saja factor yang menyebabkan terjadinya konversi agama?
4. Apa saja macam-macam konversi agama?

Tujuan masalah
1. Mengetahui pengertian konversi agama secara etimologi maupun terminology
2. Mengetahui apa dan bagaimana proses yang tejadi dalam konversi agama
3. Mengetahui factor yang menyebabkan terjadinya konversi agama.
4. Mengetahui jenis/ macam di dalam konversi agama.

PEMBAHASAN
A. Pengertian konversi agama
Untuk memberikan pengertian yang tegas tentang apa yang dimaksud dengan konversi agama itu tudak mudah, meskipun kita tahu, bahwa kata konversi (conversion) berarti berlawanan arah, sehingga dengan sendirinya konversi agama berarti terjadinya suatu perubahan keyakinan yang berlawanan arah dengan keyakinan semula. Untuk memberikan gambaran yang lebih mengena tentang yang dimaksud dengan konversi agama, maka perlu dijelaskan melalui uraian pengertian secara etimologi dan terminology.
a. Pengertian konversi agama secara etimologi, konversi berasal dari kata latin "conversio" yang berarti tobat, pindah, berubah (agama). Kemudian kata tersebut dipakai dalam kosakata Inggris "conversion" yang mengandung pengertian berubah dari suatu keadaan, atau dari suatu agama ke agama lain. mengandung pengertian bertobat, berubah agama, berbalik pendirian (berlawanan arah) terhadap ajaran agama atau masuk ke dalam agama.
b. Pada umumnya pengertian konversi agama secara terminology dapat diartikan sebagai berubah agama atau masuk agama. Menurut pengertian ini, akan dikemukakan beberapa pendapat para ahli psikologi mengenai pengertian konversi agama, antara lain:
• Thouless menyatakan, bahwa konversi agama adalah istilah yang pada umumnya diberikan untuk [roses yang menjurus kepada penerimaan suatu sikap keagamaan, proses itu biasa terjadi secara berangsur-angsur atau secara tiba-tiba.
• Max Heirich berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan konversi agama adalah suatu tindakan dimana sesorang atau sekelompok orang masuk atau berpindah ke suatu system kepercayaan atau perilaku yang berlawanan dengan kepercayaan sebelumnya.
• Walter Houston Clark dalam bukunya ,The Psycology of Religion memberikan pengertian konversi agama sebagai berikut: "konversi agama sebagai suatu macam pertumbuhan atau perkembangan arah spiritual yang mengandung perubahan arah yamng cukup berarti, dalam sikap terhadap ajaran dan tindak agama. Lebih jelas dan lebih tegas lagi, konversi agama menunjukkan bahwa suatu perubahan emosi yang tiba-tiba ke arah mendapat hidayah Allah secara mnedadak, telah terjadi, yang mungkin saja sangat mendalam atau dangkal, dan mungkin pula terjadi perubahan tersebut secara berangsur-angsur.
Jadi, dari beberapa pendapat tentang pengertian konversi agama secara terminology diatas, dapat diartikan dengan berubah pendirian terkait ajaran agama atau bisa juga berarti masuk agama.
B. Proses konversi agama
Sebagaimana yang telah diuraikan oleh Dr. Zakiah Darajat di dalam bukunya ILMU JIWA AGAMA, menyatakan bahwa perubahan (konversi) yang terjadi tetap melalui tahapan yang sama dalam bentuk kerangka proses-proses jiwa sebagai berikut:
a. Masa tenang pertama, yaitu masa tenang sebelum mengalami konversi, dimana segala sikap, tingkah lakundan sifat-sifatnya acuh tak acuh menentang agama.
b. Masa ketidak tenangan, yaitu masa yang ditandai kegoncangan batin yang mendorongnya mencari sumber-sumber ide atau ajaran yang dapat membantunya mengatasi konflik dirinya.
c. Masa konversi, yakni ditandai dengan meredanya konflik batin dan bergeser kearah kemantapan atas suatu pilihan keyakinan yang srasi atau karena rasa pasrah.
d. Masa tenang dan tenteram, yakni kepuasan terhadap keputusan yang telah diambil dan mengalami suasana batin yang mantap ata konsep baru kehidupannya.
e. Masa ekspresi konversi, sebagai bentuk ungkapan penerimaan dan ketundukan pada tata nilai atau keyakinan yang dipilihnya dalam kehidupan sehari-hari.
C. Faktor-faktor konversi agama
Sesungguhnya untuk menentukan factor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi dan menyebabkan kemungkinan terjadinya konversi agama itu memang tidak mudah. Para ahli berbeda pandangan di dalam menentukan factor yang dapat mempengaruhi atau menjadi penyebabnya sesuai dengan lapangan ilmu yang mereka tekuni. Sebagaimana para ahli agama menyatakan bahwa factor penyebab terjadinya konversi agama adalah adanya petunjuk Ilahi. Sementara para sosiologi mengatakan bahwa konversi agama terjadi karena adanya pengaruh social baik yang bersifat persuasive maupun koersif. Adapun para ahli psikologi berpendapat bahwa yang menjadi pendorong terjadinya konversi agama adalah factor psikologis yang dapat ditimbulkan oleh factor intern maupun ekstern. Factor-faktor tersebut apabila mempengaruhi seseorang atau kelompok hingga menumbulkan senacan gejala tekanan batin, maka akan terdorong untuk mencari jalan keluar yaitu ketenangan batin. Dalam kondisi jiwa yang demikian itu secara psikologis kehodupan batin seseorang itu menjadi kosong dan tak berdaya sehingga mencari perliundungan kekuatan lain yang mampu memberinya kehidupan jiwa yang terang dan tenteram.sehingga konversi agama dibaca senagai pembebasan diri dari tekanan batin yang timbul dari dalam diri (intern) maupun lingkungan (ekstern).
a. Faktor intern:
1. Kepribadian, secara psikologis tipe kepribadian tertentu dapat mempengaruhi kehidupan jiwa seseorang. Seperti hal nya orang yang tipe melankolis biasanya tingkat emosional lebih mendalam , sehingga mudah sensitive dan mudah kena sugesti, yang dapat menyebabkan terjadinya konversi agama dalam dirinya.
2. Pembawaan (hereditas), menurut penelitian Guy E. Swanson bahwa ada semacam kecenderungan urutan kelahiran mempengaruhi konversi agama.
b. Faktor ekstern:
1. Faktor keluarga, berbagai permasalahan yang terjadi didalam keluarga entah itu ketidak harmonisan, berlainan agama, atau juga kurangnya mendapatkan pengakuan dari kerabat dan lainnya, kondisi tersebut dapat menyebabkan sesorang akan mengalami tekanan batin sehingga sering terjadi konversi agama dalam usahanya untuk meredakan tekanan batin yang menimpa dirinya.
2. Lingkungan tempat tinggal, yakni kondisi orang yang merasa terlempar dari tempat tinggalnya dan hidup sebatang kara, menyebabkan seseorang mendambakan ketenangan dan mencari tempar untuk bergantung hinga kegelisahan batinnya hilang.
3. Perubahan status, yakni orang yang secara mendadak mengalami perubahan status, misalnya perceraian, dikeluarkan dari sekolah, perubahan pekerjaan, banyak mempengaruhi terjadinya konversi agama.
4. Kemiskinan, kondisi social ekonomi yang sulit juga merupakan factor yang mendorong dan mempengaruhi terjadinya konversi agama.
D. Macam-macam konversi agama
Secara umum macam/ jenis konversi agama dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Konversi internal, yaitu terjadi saat seseorang pindah dari madzhab dan perspektif tertentu ke madzhab dan perspektif lain, tetapi masih dalam lingkungan agama yang sama.
b. Konversi eksternal, yaitu terjadi jika seseorang pindah dari satu agama ke agama lain.
KESIMPULAN

• Pengertian konversi agama dapat diartikan dengan berubah pendirian terkait ajaran agama atau bisa juga berarti masuk agama.
• Proses konversi agama dalam diri seseorang dapat terjadi secara berangsur- angsur atau secara tiba-tiba, yang terjadi melalui beberapa tahapan/ masa, yaitu masa tenang, masa ketidak tenangan, masa konversi, masa tenang dan tenteram, dan masa ekspresi konversi.
• Para ahli berbeda pandangan mengenai factor yang dapat mempengaruhi dan menyebabkan terjadinya konversi agama sesuai dengan lapangan keilmuan masing-masing, sedangkan para ahli psikologi menyatakan bahwa factor kejiwaan seseorang lah yang dapat mempengaruhi terjadinya konversi agama, baik dari dalam diri (intern) yang mencakup kepribadian dan pembawaan (hereditas) atau juga dari luar (ekstern) yang mencakup factor keluarga, lingkungan tempat tinggal, perubahan status, dan juga kemiskinan.
• Di dalam ilmu kejiwaan, macam/ jenis konversi agama dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Konversi internal, terjadi saat seseorang pindah dari madzhab dan perspektif tertentu ke madzhab dan perspektif lain, namun masih dalam satu agama.
2. Konversi eksternal, terjadi jika seseorang pindah dari satu agama ke agama lain.

DAFTAR PUSTAKA

DARADJAT, Zakiah, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 2005
Jalaluddin, Psikologi Agama, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997
Sururin, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar