Jumat, 15 April 2011
ZAKAT
MAKALAH
ZAKAT
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas dari Mata Kuliah Ilmu Fiqih
Dosen Pembimbing:
Drs. Moh. Zuhal Ma’ruf, M. Pd.I
S1/ SMT III A
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL ‘ULA
(STAIM)
NGLAWAK KERTOSONO NGANJUK
2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zakat merupakan salah satu dari lima rukun islam dan diwajibkan bagi mereka umat islam untuk mengeluarkannya. Sebagaimana wujud mereka umat islam untuk membersihkan atau mensucikan diri dari segala kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat di dunia. Dan terkecuali bagi mereka yang kurang atau tidak mampu dalam kehidupannya, maka tidak wajib untuk mengeluarkannya. Akan tetapi pada kenyataanya saat ini banyak orang yang enggan mengeluarkan zakat demi kebutuhannya sendiri. Dimana bahwa seolah-olah semua penghasilannya di dunia ini adalah hasil jerih payahnya sendiri tiada yang membantunya sehingga cangguh untuk mengeluarkan zakatnya.
Seperti itulah manusia, bahwa sesuatu yang penting tetapi dianggap tidak penting. Maka dari itu dalam makalah ini akan dibahas masalah terkait dengan zakat, semoga dapat mengetahui manfaat dikeluarkannya zakat, pembagian nisab, orang yang berhak menerima zakat dan mengeluarkan zakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi zakat?
2. Apa saja yang wajib di zakati?
3. Berapa Nisab dan zakat persatunya?
4. Bagaimana zakat piutang itu?
5. Bagaimana zakat hasil tambang?
6. Bagaimana zakatnya barang rikaz?
7. Siapa orang yang berhak menerima zakat?
8. Bagaimana zakat fitrah?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui definisi zakat.
2. Untuk mengetahui apa saja yang wajib di zakati.
3. Untuk mengetahui berapa Nisab dan zakat persatunya.
4. Untuk mengetahui Bagaimana zakat piutang.
5. Untuk mengetahui bagaimana zakat hasil tambang.
6. Untuk mengetahui zakatnya barang rikaz.
7. Untuk mengetahui orang yang berhak menerima zakat.
8. Untuk mengetahui Bagaimana zakat fitrah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi zakat
Kata zakat atau zakah mengandung banyak arti, antara lain: keberkahan, kesuburan, kesucian dan kebaikan. Menurut istilah dalam syari’at zakat ialah sejumlah harta benda atau uang yang wajib dikeluarkan dari milik seseorang. Untuk kepentingan kaum fakir miskin serta anggota masyarakat lain yang membutuhkannya. Dengan adanya hal tersebut diharapkan akan mendapatkan keberkahan dan kebersihan pada harta. Seperti halnya tumbuhan yang dibersihkan dari hama sehingga akan tumbuh dengan subur.
Begitu pula zakat juga diharapkan dapat menyuburkan sifat kebaikan dan bersinarnya dalam hati seseorang, sehingga dapat merasakan dan terdorong untuk membantu mereka dengan hati yang ikhlas tanpa terbebani. Adapaun hukum zakat adalah fardlu ‘ain atas tiap orang-orang yang cukup syarat-syaratnya.
Mulai diwajibkannya zakat pada tahun ke 2 H.
Firman Allah SWT dalam surat An-Nisa’ ayat 77
“Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka: "Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat!" setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. mereka berkata: "Ya Tuhan Kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada Kami sampai kepada beberapa waktu lagi?" Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun.”
Firman Alloh SWT dalam surat At Taubah ayat 103
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”
Dan ancaman bagi mereka yang tidak mengeluarkan zakat yakni dengan menimbun hartanya, maka siksa yang akan diterimanya sebagaimana firman Alloh SWT “ Orang-orang yang menimbun emas, perak dan tidak dinafkahkan sebagiannya dijalan Alloh SWT maka gembiralah mereka dengan siksa yang amat pedih. Pada hari yang ketika emes dan perak itu dipanaskan di neraka jahanam. Lalu dibakarnya dengannya dahi, lambung dan punggung mereka, “Inilah apa yang kamu timbun untuk dirimu sediri. Rasakanlah sekarang akibat timbunan kamu itu (Q.S At Taubah: 34-35)
B. Benda yang wajib dizakati
a. Binatang ternak
Jenis binatang yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah unta, sapi, kerbau dan kambing,”bedasarkan keterangan ijma’”. Syarat-syarat wajib zakat atas pemilik binatang tersebut:
1. Islam, merdeka, milik yang sempurna, cukup sampai nisabnya dan sampai setahun lamanya dimiliki.
2. Anak binatang yang lahir setelah sampai nisabnya.
3. Binatang yang dipakai untuk membajak sawah atau menarik gerobak, tidak wajib zakatnya.
b. Emas dan Perak
Barang tambang selain emas dan perak.
Syarat wajib zakat atas pemilik emas dan perak:
1. Islam
2. Merdeka
3. Milik yang sempurna
4. Sampai satu nisab
5. Sampai satu tahun disimpan
c. Biji makanan yang mengenyangkan
Biji makanan yang wajib dizakati adalah beras, padi, jagung, gandum dsb.
Syarat wajib zakat atas pemilik biji makanan tersebut.
1. Islam
2. Merdeka
3. Sampai nisabnya
4. Biji makanan ditanam oleh manusia
5. Biji makanan itu mengenyangkan dan tahan lama.
d. Buah-Buahan
Yang dimaksud dengan buah-buahan adalah hanya kurma dan anggur. Syarat wajib zakat atas pemilik buah-buahan adalah sebagai berikut:
1. Islam
2. Merdeka
3. Milik yang sempurna
4. Sampai nisabnya
e. Harta Perniagaan
Wajib zakat pada harta perniagaan dengan syarat-syarat yang tersebut pada zakat emas dan perak.
Sabda Rasulullah SAW
“Kain yang disediakan untuk dijual, wajib dikeluarkan zakatnya” (Riwayat Al – Hakim)
C. Nisab dan Zakat Satu Persatuannya
Nisab dan Zakat Unta
Nisab Bilangan Dan Jenis Zakat Umurnya
5-9 1 ekor kambing biasa atau
1 kambing domba 2 tahun lebih
1 tahun lebih
10-14 2 ekor kambing biasa atau
2 kambing domba 2 tahun lebih
1 tahun lebih
15-19 3 ekor kambing biasa atau
3 ekor kambing domba 2 tahun lebih
1 tahun lebih
20-24 4 ekor kambing biasa atau
4 ekor kambing domba 2 tahun lebih
1 tahun lebih
25-35 1 ekor anak unta 1 tahun lebih
36-45 1 ekor anak unta 1 tahun lebih
46-60 1 ekor anak unta 2 tahun lebih
61-75 1 ekor anak unta 3 tahun lebih
76-90 2 ekor anak unta 2 tahun lebih
91-120 2 ekor anak unta 3 tahun lebih
121 3 ekor anak unta 2 tahun lebih
Nisab serta zakat sapi dan kerbau
Nisab Bilangan Dan Jenis Zakat Umurnya
30-39 1 ekor anak sapi atau seekor kerbau 2 tahun lebih
40-59 1 ekor anak sapi atau seekor kerbau 2 tahun atau lebih
60-69 2 ekor anak sapinatau dua ekor kerbau 1 tahun
70 - -- 1 ekor anak sapi atau seekor kerbau 2 tahun
Nisab dan zakat kambing
Nisab Bilangan Dan Jenis Zakat Umurnya
40-120 1 ekor kambing betina biasa atau
1 ekor domba betina 2 tahun lebih
1 tahun
121-200 2 ekor kambing biasa atau
2 kambing domba betina 2 tahun lebih
1 tahun lebih
Binatang milik berserikat
Orang yang berserikat memiliki ternak, baik dua orang atau lebih, binatang mereka dipandang dalam urusan zakatnya sebagai harta satu orang. Artinya semua binatang milik kedua orang itu, dikeluarkan zakatnya seperti pengeluaran zakat seorang. Maka kalau kambing keduanya sampai senisab, maka wajib dikeluarkan zakatnya. Diperserikatan ini dipandang sah apabila mencukupi syarat-syarat dibawah ini:
1. Satu kandangnya
2. Satu tempat penggembalaannya
3. Satu jalan ketempat penggembalaannya
4. Satu tukang penggembalanya
5. Satu jantan bibitnya
6. Satu tempat minumnya
7. Satu tempat memerahnya dan orang yang memerahnya begitupun tempat susunya.
Sabda Rasululloh SAW
لايجمع بين متفرق ولا يفرق بين مجتمعين خشية الصدقة
“Tidak boleh mengumpulkan yang terpisah-pisah dan tidak pula memisahkan yang sudah terkumpul, karena takut membayar zakatnya. (HR. Imam Buckhori)
D. Nisab Emas, Peran dan Zakatnya
Emas dan pereak wajib dizakati apabila sudah cukup nisabnya.
Nisab emas 20 miqtal(t 12 1/8) poundsterling
Berat timbangan 93,6 gram : zakatnya 1/40 (2 ½ % = 2 mitsqal (l 0,303) poundsterling
Nisab perak 200 dirham (624 gram), timbangan perak bersih dengan uang rupiah Indonesia (Belanda) f 86,66
Zakatnya 1/40 (2 ½ %)= 5 dirham (15,6 gram) = f 2,17
Zakat Piutang
Orang yang mempunyai piutang sebanyak satu nisab, dan masanya sampai setahun serta memenuhi persyaratan yang diwajibkan zakat, juga keadaan piutang itu telah tetap. Baik piutang itu berupa emas, perak maupun harta perniagaan. P[iutang tersebut wajib dizakati dan wajib dikeluarkan zakatnya dimana mungkin membayarnya.
Hasil Tambang
Hasil tambang emas dan pereak apabila sampai senisab wajib dikeluarkan zakatnya pada waktu itu juga dengan tidak disyaratkan sampai setahun. Zakatnya 1/40 (2 ½ %)
Sabda Rasulullah SAW:
ان رسول الله صلى الله عليه وسلم اخذ من المعادن القبلية الصدقة
“Bahwasanya Rasul SAW tidak mengambil sedekah (zakatnya) dari hasil tambang dinegeri qobaliyah”.
Dari riwayat Abu Daud dan Hakim
Sabda Rasul SAW
فى الرقة ربع العشر
“Pada emas dan perak, zakat keduanya.”
Zakat Rikaz (harta Terpendam)
Emas dan pereak yang ditanam oleh kaum jahiliyah (sebelum islam) apabila kita mendapat emas atau perak yang ditanam oleh kaum jahiliyah itu wajib kita keluarkan zakatnya 1/5 (20%).
Sabda Rasul SAW
عن ا هريرة قال رسول الله صلى الله عليه وسلم و فى الركاز الخمس
“Dari Abu Hurairah, Rasul SAW berkata” zakat harta rikaz itu 1/5”(HR. Bukhori Muslim).
Rikaz tidak disyaratkan 1 tahun, tetapi apabila didapat wajib dikeluarkan zakatnya Pada waktu itu juga, seperti halnya hasil tambang emas dan perak.
Zakat fitrah
a. Tiap—tiap hari raya ‘idul Fitri diwajibkan atas orang islam baik laki-laki,perempuan,tua,muda,besar,kecil bahkan bayi untuk mengeluarkan zakat sebanyak 3,1 liter dari makanan yang mengenyangi, menurut tiap-tiap tempat (negeri). Sabda Rasul SAW
“dari Ibnu Umar, katanya”Rasul SAW mewajibkan “zakat fitri, berbuka” pada bulan Ramadlan, sebanyak 1 sha’ (3,1 Liter) tamar atau gandum atas tiap-tiap orang muslim. Dalam hadits Imam Bokhori, mereka membayar fitrah ehari sebelum hari raya”
Syartat-syarat wajib zakat fitrah
1. Islam
2. Orang itu ada sewaktu terbenam matahari, hari penghabisan Ramadlan, tidak wajib fitrah atasnya, begitu juga orang lahir sesudah terbenam matahari.
3. Dia mempunyai kelebihan harta dari keperluan makanan untuk dirinya sendiri dan untuk yang wajib menafkahinya, baik manuisa atau binatang, pada malam hari raya dan siang harinya.
Membayar sebelum waktu wajib
`Sebagaimana diketahui waktu wajib zakat fitrah adalah sewaktu terbenamnya matahari pada malam hari raya: sungguhpun begitu tidak ada halangan jika dibayar sebelumnya, asal dalam bulan puasa.
Waktu dan hukum membayar fitrah
1. Waktu diperbolehkan: dari awala Romadhon sampai hari pengahabisan ramadhan (HR, Ibnu Umar).
2. Waktu wajib : dari terbenam matahari penghabisan Ramadhan.
3. Waktu lebih baik (Sunnah): dibayar sesudah sembahyang subuh sebelum pergi sembahyang hari raya.
4. Waktu makruh: membayar fitrah sesudah sembahyang hari raya, tetapi sebelum terbenamnya matahari, pada hari raya itu.
5. Waktu haram: lebih telat yaitu membayar sesudah matahari terbenam pada hari raya itu.
Orang yang berhak menerima zakat dan yang tidak berhak menerima
1. Orang yang berhak menerima zakat
a. Fakir
b. Miskin
c. ‘Amil
d. Muallaf
e. Hamba
f. Berutang
g. Sabilillah
h. Mushafir
2. Orang yang tidak berhak menerima zakat
a. Orang yang kaya akan harta dengan usaha dan penghasilan.
b. Hamba sahaya, karena mereka mendapat nafkah dari tuan mereka.
c. Turunan Rasulullah SAW
d. Orang dalam tangggungan yang berzakat.
e. Orang yang tidak beragama islam.
Hikmah zakat
1. Menolong orang lemah.
2. Membersihkan diri dari sifat kikir dan akhlak tercela.
3. Sebagai ucapan syukur atas nikmat oleh Nya.
4. Menjaga kejahatan-kejahatan yang timbul dari simiskin dan yang susah.
5. Mendekatkan dan menyambung kasih sayang silaturahmi antara simiskin dan sikaya.
BAB III
PENUTUP
Demikianlah ulasan makalah ini, semoga dapat memberi sedikit ilmu pengetahuan dan dapat bermanfaat serta mendapatkan barokah atas ridlonya. Amiin.
DAFTAR PUSTAKA
Bagir Al Hasbi Muhammad,1999. Fiqih Praktis Cet 1.Mizan.
Al Ghozali, Abu Hamid Muhammad.1996. Rahasia Puasa dan Zakat.Kharisma. Bandung
Sulaiman Rasjid. Fiqih Islam.
Zakat
1. Zakat : Kadar harta yang tertentu diberikan pada yang berhak menerimanya dengan beberapa syarat.
Hukumnya: Fardlu ‘ain
2. Benda yang Wajib Dizakati
a. Binatang ternak
b. Emas dan perak
c. Biji makanan yang mengenyangkan.
d. Buah-buahan (kurma dan anggur).
e. Harta perniagaan.
3. Zakat Piutang
Orang yang mempunyai piutang sampai senisab dan masanya sudah satu tahun dan memenuhi syarat-syarat yang mewajibkan zakat, baik itu jenis emas, perak maupun harta perniagaan, maka piutang tersebut wajib dizakati.
4. Hasil Tambang
Apabila hasil tambang (emas dan perak) mencapai satu nisab maka wajib dizakati pada waktu itu juga, tidak disyaratkan sampai satu tahun, zakatnya 1/40 (2 ½%).
5. Zakat Rikaz (harta terpendam)
Rikaz emas atau perak yang ditanam oleh kaum jahiliyah. Apabila kita mendapat emas atau perak yang ditanam oleh kaum jahiliyah itu wajib dikeluarkan zakatnya 1/5 (20%)
6. Zakat Fitrah
Setiap hari raya idul fitri diwajibkan bagi umat islam untuk membayar zakat fitrah sebanyak 3,1 Liter dari makanan yang mengenyangi sesuai dengan tempat tinggal masing-masing.
7. Waktu dan Hukum membayar zakat
a. Diperbolehkan dilakukan pada awal Ramadlan.
b. Wajib, ketika mulai terbenamnya matahari pada ahir bulan Ramadlan.
c. Lebih baik, ketika dilakukan sesudah shalat subuh tetapi sebelum shalat Idul Fitri.
d. Makruh, Membayar sesudah shalat Idul Fitri.
e. Haram, ketika sudah matahari terbenam pada hari pertama Idul Fitri.
8. Orang – orang yang berhak meberima zakat fitrah adalah, fakir, miskin, “amil, Muallaf, hamba sahaya (yatim), orang yang terlilit hutang, sabililah dan musafir.
9. Orang yang tidak berhak menerima zakat adalah orang kaya, hamba sahaya, keturunan Rasulullah SAW, orang dalam tanggungan zakat dan orang yang beragama selain islam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar