TERIMAKASIH
TUKANG ODONG-ODONG
Oleh:
Riki Sugianto
Sebelumnya
penulis mengucapan beribu terimaksih kepada semua tukang odong-odong yang
sampai sekarang masih mendendangkan lagu anak-anak pada wahana permainannya. Perlu di ketahui sahabat, odong-odong sendiri
adalah sebuah wahana bermain yang biasa berbentuk kereta api atau mobil yang
hanya berputar mengikuti alur lintasan yang sudah ada. Biasanya wahana
odong-odong ini ada di sudut-sudut keramain kota atau di setiap ada perayaan.
Sahabat penulis
yang istimewa, sejujurnya tulisan ini berawal dari keprihatinan penulis
terhadap mulai hilangnya lagu anak-anak dikalangan masyarakat kita, jarang
sekali anak-anak kita yang menyanyikan lagi lagu “pelangi-pelangi, naik-naik ke
gunung, balonku ada lima, dll“. Bagi penulis ini memprihatikan sahabat, kenapa?
karena anak-anak zaman sekarang atau anak alay menyebutnya dengan istilah “kids
jaman now” lebih tahu dan hafal lagu-lagu dangdut khususnya yang ber genre
dangdut koplo dari pada lagu-lagu anak yang harusnya ia nikmati di usianya.
Bagiamana tidak
prihatin, lagu yang dinyanyikan anak-anak kita adalah lagu yang berbau “kotor”
dan “saru”, lagu yang sangat tidak pantas untuk ukuran anak kecil sahabat. Seperti
halnya lagu yang berjudul wedhus “ mending tuku sate timbang tuku wheduse,
mending gendaan timbang dadi bojone” kemudian lagi lagu dari mbak Cita Citata
yang berjudul janda atau perawan “abang pilih yang mana perawan atau janda,
perawan lebih menarik janda lebih menggoda“ kemudian lagi yang sangat “saru”
menurut penulis “ku hamil duluan sudah 3 bulan, gara-gara lama berduaan“ syeeet
daaahhh.... lagu macam apa ini....
Kalau sahabat
pernah melihat acara perpisahan/pelepasan siswa di sekolahan lagu-lagu yang ditampilkan
pun kebanyakan lagu yang tidak ada hubungannya dengan pendidikan dan
pembentukan karakter, bayangkan anak TK! sekali lagi anak TK!... nyanyi lagu
“kelangan“ wkwkwkwk... loe kelangan apa tong....
Oleh karena itu
sahabat, penulis sangat salut dan memberikan apresiasi setinggi-tinginya untuk
para tukang odong-odong yang masih memakai lagu-lagu anak untuk diputar di
wahana permainannya.
Dan terakhir..
untuk para tukang odong-odong.. semoga kesehatan dan rezeki selalu tercurah
untuk kalian semua... Aamiin.
Saalllaaammm....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar