KENAKALAN SE
MASA KULIAH
Oleh: Riki
Sugianto
Pada tanggal 27
Agustus 2017 kemarin, secara kebetulan penulis diminta untuk menjadi salah satu
juri pada kegiatan “Kreasi Penegak”, kegiatan yang diselenggarakan untuk
memperingati ulang tahun UKM Pramuka di kampus penulis dahulu.
Singkat cerita, sesampainya
disana penulis tak langsung menuju lokasi lomba namun memutuskan berkeliling
kampus untuk sekedar melihat perubahan kampus yang sudah 4 tahun ia tinggalkan.
Akhirnya penulis pun sampai pada satu kelas dimana itu merupakan kelas yang
digunakan sewaktu kuliah dulu. Melihat tempat duduknya dulu, tak terasa air
mata ini penulis menetes (jangan percaya ini lebay) dan tiba-tiba teringat atas
kenakalan yang pernah penulis lakukan dulu. wkwkwkwk....
Setidaknya ada
empat kenakalan yang pernah penulis lakukan semasa kuliahnya dulu sahabat,
yaitu sebagai berikut:
1. Menjadi
Makelar Makalah
Berbekal pengetahuan
dan bank makalah yang didapat penulis dari kakak kelas (senior) dan dengan
melihat kesibukan teman-teman kuliah mulai dari bapak-bapak yang sibuk bekerja
juga ibu-ibu yang sibuk mengurus anak dan rumah tangganya. Dalam pemikiran
penulis tidak mungkin mereka akan mempunyai banyak waktu untuk mengerjakan
tugas makalah dari dosen.
Peluang emas ini
lah yang dimanfaatkan dengan baik oleh penulis dan akhirnya berhasil
hahahaha... Setidaknya ada 2 pesanan makalah setiap harinya yang harus penulis
kerjakan, dengan biaya relatif murah yang hanya Rp. 1.500,-/ lembar penulis
mendapat banyak sekali pesanan makalah. Satu makalah biasanya berisi 15 lembar,
dari situ penulis mendapat untung rata-rata sekitar Rp. 1.000,-/ lembarnya. Bisa
dibayangkan dong berapa penghasilan penulis ketika menjadi makelar makalah ini.
wkwkwkwkwk.....
2. Merombak
tempat duduk Ujian
Kenakalan yang
satu ini sebenarnya dilakukan atas dasar keterpaksaan hahaha... (alasan),
semasa kuliah pada deretan absen, penulis berada di urutan no. 10 yang artinya
penulis harus duduk dibarisan depan sewaktu ujian. Perlu diketahui sahabat berada
di barisan depan adalah posisi yang sangat tidak mengenakan, terlebih lagi
pengawas ruang ujian adalah orang yang sangat disiplin.
Keadaan ini akan
sangat berbeda jika dibandingkan dengan mereka yang duduk dibarisan paling
belakang, dengan leluasa mereka akan dapat mencontek, membuka buku atau saling
bertukar jawaban ujian. Syeeett daahhh....
Dengan keadaan
yang dirasa tidak menguntungkan ini, akhirnya pada ujian selanjutnya yaitu
ujian semester II penulis memutuskan untuk merubah urutan nomor ujian. Cara ini
dilakukan ketika malam sebelum ujian dimulai, penulis dengan team (karena yang
bernasib seperti ini tidak hanya penulis) mulai masuk ke dalam ruang ujian dan
merombak urutan nomor ujian yang ada pada kursi ujian, yang sebelumnya no.
ujian 1 berada dibarisan paling depan sekarang menjadi barisan paling belakang.
Keesokan harinya,
orang yang biasa duduk dibarisan belakang sangat kaget sekagetnya melihat
posisi duduknya yang kini berubah menjadi paling depan. Dalam hati penulis
hanya ada satu kata mengenai keadaan ini “ Hongkoh...” hahahaha...
3. Selalu
PD pada pelajaran ke dua
Penulis sangat
percaya diri (PD) bahkan sangat PD ketika memasuki pelajaran di jam ke dua,
bukan tanpa alasan sahabat melainkan karena penulis sudah mengetahui apa yang
akan diajarkan pada jam ke dua, pertanyaan apa pun pasti penulis bisa jawab
dengan mudah. hahaha... ini karena waktu istirahat tiba penulis langsung pergi
ke kelas lainnya untuk bertukar pelajaran, dan dengan waktu yang singkat itupun
penulis mempelajari apa yang telah diajarkan pada kelas sebelah hahaha...
Banyak sekali
cara yang dulu penulis lakukan hanya demi mendapatkan nilai yang baik, Ini tidak
sepenuhnya salah sahabat karena menurut pepatah alay “ janganlah engkau ragu
untuk mencontek, karena sesungguhnya mencontek juga merupakan sebuah usaha”
syeett daahh.... pepatah gile mana tong....
4. KKN
hanya 3 hari setiap 1 minggunya
Secara aturan
kegiatan KKN mahasiswa itu harus kami lakukan selama 40 hari atau 1 bulan lebih
10 hari. Dengan kecakapan penulis (sombong) penulis akhirnya mengajukan sebuah
penawaran kepada teman satu kelompok untuk memberi kelonggaran waktu untuk
penulis, dengan konsekuensi tugas KKN akan menjadi tugas pribadi penulis.
Setelah melalui
perdebatan yang cukup panjang mereka pun setuju dengan permintaan penulis. Dan akhirnya
hanya hari jum’at – minggu saja penulis ber KKN. woooww... bukannn.....
emejing.... hahaha...
Itulah sahabat
kenakalan yang pernah penulis lakukan sewaktu kuliah, kalau yang kalian dulu
lakukan apa? hahaha...
Saalllaammmm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar