Oleh:
Riki Sugianto
Tulisan ini berawal dari rasa keingin
tahuan yang besar akan aktifitas ekslokalisasi yang berada di wilayah Kandangan
Kecamatan Baron, rasa ingin tahu ini akirnya mendorong penulis untuk sedikit
berani mengintip kegiatan ekslokalisasi itu pasca ditutup 2 tahun silam.
Singkat cerita, sampailah penulis
pada sebuah warung kopi yang disinyalir sebagai salah satu tempat yang
menyediakan jasa “esek-esek”. Dan benar saja, tak lama setelah penulis masuk ke
dalam nya beberapa wanita dengan pakaian mini nya pun akhirnya keluar dari
dalam warung. wkwkwkwk... Mantaab Jewaaa...
Tak sampai menunggu penulis
memesan minuman, mak sum (begitu mucikari ini dipanggil) langsung menawari
penulis dengan sebuah pilihan “mau kopi bubok apa kopi bubuk mas “ kopi “bubok”
yang berarti kopi hitam/tubruk atau kopi “bubuk” yang berarti tidur. You know
lah...
Mak sum pun juga tak lupa untuk
menjelaskan profil dan tarif dari “dagangannya” kepada penulis. “Dagangan” yang
ditawarkan pun bervariasi mulai dari yang masih bau kencur sampai mereka yang
sudah (maaf) tua. Tarif harga yang ditawarkan pun cukup murah meriah mulai dari Rp.30.000,- sampai Rp. 100.000
sekali transaksi. Syeet daahhh....
Pada titik ini, penulis teringat
akan pengalamannya dulu ketika berada di Balikpapan Kalimantan Timur. Yang kebetulan
sekali tempat dimana penulis tinggal dulu sangat dekat dengan tempat lokalisasi
terbesar di Balikpapan yaitu di Manggarsari.
Hampir setiap hari penulis ke Manggarsari,
bukan untuk apa-apa namun untuk sekedar mengantar atau mengambil barang
pesanan. Jika boleh dibandingkan, lokalisasi Manggarsari jauh lebih lengkap “paket
happy“ yang ditawarkan. Selain jasa “esek-esek” tempat itu juga menawarkan paket
perjudian lengkap dari remi sampai judi togel ada semua, ditambah lagi dengan fasilitas
“minum” dan karaoke yang menambah ramai tempat itu. Hahaha...
Oke kembali ke ekslokalisasi Kandangan,
obrolan ringan sampai berat pun penulis lakukan di sela-sela “menyruput”
pahitnya kopi. Penulis juga sempat menanyakan kepada mak sum mengenai aktifitasnya
di lokalisasi.
Penulis (P) : Mak.. Sudah lama
kah buka warung disini?
Mak Sum ( M) “ wooo.. Sudah mas,
kira-kira sudah ada 7 tahunan lah mas. ujarnya.
P : Loh... Berarti kemarin dapet
uang saku dari pemerintah dong mak pas penutupan dulu?
M : Alah mas... “Seng oleh yo
oleh, seng ora oleh yo ora mas” jawabnya dengan yakin.
P : Oh.. Gitu ya mak!
M : Iya mas, tapi ya bagaimana
lagi pemerintah hanya pandai membuat janji tapi pada nyatanya nol besar. Saya pasrah
mas, mungkin ini jalan yang harus saya tempuh. Anak-anak saya masih butuh
banyak uang mas untuk biaya pondoknya. (mak sum malah curhat, hadeeehh...)
P : Anaknya mondok mak? Kaget.
M : Anak saya pondokan semua mas,
saya juga faham kok mas pekerjaan yang saya lakukan ini adalah pekerjaan kotor.
Tapi biarlah, yang penting anak saya jangan sampai bernasib seperti saya.
Hadduuuhh.... jujur sahabat, pada
moment ini ada 2 hal yang penulis rasakan.
Yang pertama, penulis haru
sekaligus iba dengan apa yang dialami mak sum ini.
Yang kedua, penulis juga heran..
ini kok mak sum malah curhat dengan orang yang baru dia kenal. wkwkwkwk....
Waktu pun berjalan sahabat, tidak
sengaja penulis menjumpai seorang bapak-bapak (panggil saja dia Otong) masuk ke
dalam warung ini. Penulis menyaksikan transaksi Otong ini secara langsung,
transaksi itu dilakukan dengan waktu yang sangat singkat, sepakat dengan tarif
yang di minta Otong pun akhirnya masuk ke dalam kamar. wkwkwkwk.....
Tak kurang dari 5 menit otong ini
akhirnya keluar dari kamar. Secara spontan keluar pertanyaan dari mulut penulis
“loh... tong... kok cepet amet loe keluarnya?” dan otong pun menjawab dengan
penuh kebanggaan “Ya gak papa mas... nanti lagi“ wkwkwkwk.... Syeet daaahh... Gile
bener loe tong....
Setelah itu penulis akhirnya
memutuskan untuk keluar dari warung dan pulang ke rumah membawa sejuta
pertanyaan dalam hati, salah satu dari pertanyaannya adalah “tadi otong di
dalem kamar ngapain ya? “ wkwkwkwkwk....
Oke cukup sekian... sampai bertemu lagi.... Salaammm....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar