OSPEK Vs OSCAR
Salam Keilmuan Sahabat !!!
Sahabat,
ketika kita baru membaca judulnya saja sudah muncul pertanyaan, Lho… apa ini…? Apa maksudnya? Emangnya apa
beda ? Hemm…. Inilah sedikit yang mungkin sekiranya perlu dituliskan,
dibaca, dicermati, dihayati, dan yang paling penting adalah BERUSAHA
DIAMALKAN.
Kenapa? Karena dua kata yang tidak asing ini ( di dunia mahasiswa ) telah
disalah artikan oleh beberapa pihak
tertentu. Maksudnya? Ya, karena esensi dari OSPEK (Orientasi Studi dan
Pengenalan Kampus) pada hakikatnya adalah memperkenalkan studi apa yang akan
diterima mahasiswa serta bagaimana seluk-beluk kampus yang akan digunakan untuk
tholabul ilmi para calon mahasiswa tersebut.
Lantas
apa yang disalah artikan? Selama ini OSPEK disebut-sebut sebagai ajang
pemeloncoan senior kepada junior, antara mahasiswa dengan calon mahasiswa. Jadi
ini merupakan kesempatan balas dendam atas sakit hati masa lalu (ketika
dipelonco oleh seniornya dulu) ataupun atas nama "mempersiapkan calon
mahasiswa agar menjadi mahasiswa yang tangguh fisik dan mentalnya", dengan
begitu segala bentuk upaya yang dapat "menyenangkan panitia (senior)"
dianggap wajar dan tetap atas nama "sudah tradisi ".
Terlebih
lagi di kampus kita tercinta ini, ada agenda yang dinamakan OSCAR (Orientasi
Studi Cinta Almamater) yang jelas memiliki tujuan lebih mendalam dan lebih
mulia untuk mengenal dan mencintai
almamaternya. Namun kenyataan yang terjadi, dari nama yang begitu baik ini
ternyata dalam realisasinya nama tersebut hanya sebagai SIMBOL ulangi
sekali lagi hanya sebagai SIMBOL, dan bukan sebagai ruh
gerak agenda penting untuk para calon mahasiswa.
Coba
kembali lagi di baca buku panduan Oscar sahabat2 semua, Oscar adalah salah satu
bentuk pelatihan dan proses pendidikan
sekaligus sebagai kawah candradimuka bagi para mahasisiwa baru untuk
memperkenalkan dengan dunia barunya,dunia ilmiah. OSCAR diharapkan mengenalkan mahasiswa baru
terhadap tanggung jawabnya selama menjadi mahasiswa sebagaimana termaktub dalam
Tri Dharma “ Isinya jelas udah pada hafal semua to….” ( Liat Buku Panduan OSCAR 2010).
Menilik dari pendapat seperti ini, OSCAR merupakan sebuah agenda yang baik,
bermutu, dan bermartabat bukan..
Terus
apa yang salah? Tidak ada yang salah, hanya ada beberapa hal yang perlu
diluruskan. Maksudnya? Coba kita tilik: "Pendidikan diselenggarakan dengan
memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta
didik dalam proses pembelajaran ” (UU. No.20/2003 tentang SISDIKNAS Bab
III
Pasal 4 Ayat 4).
Lantas
yang terjadi dan merupakan fakta bahwa dalam OSCAR yang seharusnya sebagai
kawah candradimuka, malah menjadi kawah sayadiluka. Pemberian hal-hal aneh dan
tidak sesuai dengan semangat pendidikan juga jauh dari tujuan mulianya ini
malah justru menjadi hal yang dibanggakan dan dipertahankan, APAPUN ALASANNYA
!!!
Kita
bisa lihat, pemberian tugas untuk calon mahasiswa seperti membawa sosis
berukuran 7 cm, penggaris 15,4 cm, tas kresek, tahu persegi 6, pengumpulan uang
receh, pengumpulan kertas dengan syarat dan rukun tertentu yang bahkan menurut
kesaksian wali calon mahasiswa pada waktu OSCAR membutuhkan biaya yang tidak
kurang dari Rp. 50.000 lebih, hanya untuk tugas-tugas aneh, nyleneh, dan
tradisi kekanak-kanakan tersebut. Maaf lho ya.. kalau saya terlalu jujur…!!!
Sebagai
kaum intelektual ( apalagi
ngaku - ngaku agent of intelektual ) hal-hal yang sia-sia tersebut
sebisa mungkin dihindari, agar pelaksanaan OSCAR benar-benar bermutu. Ada saja alasan yang
berupaya, berusaha, dan berdalih membenarkan hal-hal tersebut, biar tanggung jawab
lah, biar kreatif lah, melatih mental lah, melatih sopan santun lah, membangun
jiwa yang kuat lah dan lain sebagainya. Tujuan yang baik seperti melatih mental
dan tanggung jawab hendaknya tidak disalah gunakan dan dibungkus dengan kemasan
yang apik dan berkualitas. Bisa saja panitia yang kreatif mengganti pengumpulan
sosis berukuran 7cm, penggaris berukuran 15,4 cm, tas kresek dengan pengumpulan
artikel, serta pengumpulan aneh-aneh dengan pengumpulan software, klipping atau
hal lain yang lebih bermanfaat.
Pelaksanaan
OSCAR selama ini yang katanya bermaksud menanamkan kedisiplinan dengan hukuman
dan bentakan menurut kami hanyalah sebuah bentuk militerisasi dalam kampus. Ini
adalah bentuk “KEMUNAFIKAN” mahasiswa
yang katanya anti militerisme dalam kampus tetapi malah melestarikan
militerisme dari waktu ke waktu. Penanaman nilai-nilai baru dalam waktu yang
singkat dan dalam tekanan adalah sangat TIDAK
EFEKTIF ditinjau dari faktor psikologi. Mahasiswa yang tidak tidur ataupun
kelelahan karena mengerjakan setumpuk tugas tidak memiliki kesiapan maksimal
untuk menerima informasi baru. Pembuatan aneka atribut yang aneh-aneh merupakan
suatu pemborosan uang dan waktu semata, tak sebanding dengan nilai-nilai yang
ditanamkan dalam serangkaian aneka atribut tersebut. Thorndike, seorang ahli psikologi pembelajaran menyatakan bahwa
hukuman tidak efektif untuk meniadakan suatu perilaku tertentu. Begitu halnya
dengan hukuman dan sanksi pada OSPEK tidak akan efektif membuat seorang
mahasiswa untuk menghilangkan perilaku-perilaku buruknya.
Ada
lagi tradisi DRAMA BENTAK-BENTAKAN
yang dianggap sebagai acara inti dan puncak sebelum teman-teman peserta OSCAR
kembali ke rumah masing-masing. Entah ingin latihan acting atau apakah, peserta
berusaha dibawa menuju kontroversi yang dibesar-besarkan. Hal ini tetap
dilaksanakan dengan alasan TRADISI OSCAR
ataupun LATIHAN TANGGUNG JAWAB,
bahkan yang lebih disayangkan lagi adalah AGAR
SERU Apa lagi ini… Masya Allah.
Ini
semua seperti akan lupa dengan tujuan awal dari kegiatan oscar ini sendiri. Dengan
semua ini, kegiatan yang begitu bagusnya kini seakan menjadi momok yang
ditakuti sebagian besar mahasiswa, banyak diantara mereka yang tidak suka
bahkan anti dengan kegiatan semacam ini. Hal
ini terbukti tidak ada mahasiswa yang mau mengikuti Oscar untuk ke dua kalinya.
Hayow……… benar kan
!!! hehehehe………
Mari
sahabat, ini tugas kita bersama untuk merekontruksi agenda penting ini menjadi
agenda yang berkualitas, bermartabat dan barokah. Mohon maaf, tidak ada maksud membuat tidak enak hati dll. Semoga
kita semua selalu diberi kekuatan agar dapat menjalani segala aktivitas sesuai
dengan kaidah-kaidah yang baik, benar, dan santun. Dan tentunya semoga oscar
yang akan datang akan jauh lebih baik lagi. Amin……… “ Kecerdasan seseorang tidak diukur dari seberapa tinggi tingkat
intelektualnya, akan tetapi diukur dari seberapa banyak solusi yang ia berikan
terhadap masalah – masalah yang ada di sekitarnya “ . mari sama – sama
berusaha menjadi manusia yang lebih bermanfaat dari pada sebelumnya. Selamat
Belajar Berjuang dan Bertaqwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar