Rabu, 28 Desember 2011

MAKALAH KTSP


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kurikulum tingkat satuan pendidikan ( KTSP ) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing – masing satuan pendidikan. Pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan ( KTSP ) yang beragam mengacu pada standart nasional pendidikan untuk menjamin pencapaiaan tujuan pendidikan nasional. Standart nasional pendidikan terdiri atas standart isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga pendidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan.
Hakikat dari KTSP merupakan hal yang harus dijadikan pertimbangan, kaitannya dalam mengembangan kurikulum yang mencakup filsafat suatu Negara dan tujuan pendidikan itu sendiri. Landasan filosofis dan landasan teoritis yang digunakan dalam KTSP 2006 yaitu memberikan otonomi pada sekolah – sekolah untuk mengembangkan sendiri silabus dan perangkat pembelajaran lainnya berdasarkan visi dan misi sekolah dan standart konpetensi dan kompetensi dasar yang dikelurkan oleh Depdiknas.
Maka dari itu dalam makalah ini akan dibahas tentang KTSP yang meliputi pengertian KTSP dan hakikat KTSP.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Apa pengertian dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) ?
2.      Apa hakikat dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) ?

C.    Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk memahami pengertian dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP )
2.      Untuk memahami hakikat dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP )

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP )
Dalam proses pendidikan, kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang diinginkan. Sebagai alat yang penting untuk mencapai tujuan, kurikulum hendaknya dapat menyesuaikan terhadap perubahan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan serta canggihnya teknologi.
Disamping itu, kurikulum harus bisa memberikan arahan dan patokan keahlian kepada peserta didik setelah menyelesaikan suatu program pengajaran pada suatu lembaga. Oleh karena itu, wajar bila kurikulum selalu berubah dan berkembang sesuai dengan kemajuan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang terjadi.
Sebelum jauh membahas tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) hendaknya kita mengetahui terlebih dahulu tentang pengertian kurikulum itu sendiri. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, Pasal 1 ayat 19).[1]
Dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP Pasal 1, ayat 15), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.[2]  Dalam sumber lain disebutkan bahwa KTSP adalah suatu ide tentang pengembangan  kurikulum yang diletakkan pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran, yakni sekolah dan satuan pendidikan.[3]
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan/ sekolah.[4]
Dari beberapa sumber tersebut, jelas dikatakan bahwa pengertian KTSP merupakan kurikulum yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Dalam KTSP, pengembangan kurikulum dilakukan oleh guru, kepala sekolah, serta komite sekolah dan dewan pendidikan. Beberapa hal yang perlu dipahami dalam kaitannya dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebagai berikut:[5]
·      KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi dan karakteristik daerah, serta sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik.
·      Sekolah dan komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas pendidikan kabupaten/ kota, dan departemen agama yang bertanggung jawab di bidang pendidikan.
·      Kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk setiap program studi di perguruan tinggi dikembangkan dan ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.

B.     Hakikat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP )
Dalam era globalisasi dan pasar bebas, kita dihadapkan pada perubahan-perubahan yang tidak menentu. Ibarat nelayan di lautan lepas yang dapat menyesatkan jika tidak memiliki kompas sebagai pedoman untuk bertindak dan mengarunginya. Hal tersebut telah mengakibatkan hubungan yang tidak linear antara pendidikan dan lapangan kerja atau one to one relationship, karena apa yang terjadi dalam lapangan kerja sulit diikuti oleh dunia pendidikan, sehingga terjadi kesenjangan. Menanggapi hal tersebut dan krisis moneter yang melanda negara-negara Asia akhir-akhir ini, Direktur Pacifik Economic Cooperation menyatakan bahwa bangsa-bangsa khususnya di Asia Pasifik perlu mempunyai outward and forward looking.[6] Pembangunan nasional jangan hanya melihatkebutuhan internal masyarakat dan bangsa, tetapi juga pandangan keluar dan kedepan, karena masyarakat dan dan bangsa kita adalah bagian dari suatu masyarakat dunia yang semakin mmenyatu. Hal ini senada denagn apa yang diungkapkan pakar ekonomi Luhan, bahwa dalam era globalisasi dunia tak ubahnya seperti suatu desa ( desa dunia ), kejadian di ujung yang satu akan segera diketahui dari ujung lainnya. Dengan demikian era globalisasi bukan saja suatu era yang berbasis teknologi informasi tetapi juga berbasis transparasi, yang akan melejitkan kemampuan luar biasa manusia tanpa batas. Era ini akan menjadi era yang sangat berbahaya bagi manusia, dan akan mengancam ketrentaman hidup manusia, bahkan tidak menutup kemungkinan musnahnya makhluk manusia, tatkala iman dan taqwa sudah tidak lagi ada didada mereka. Mereka akan menjadi makhluk yang gersang, dan hanya akan menjadi hamba dunia. Oleh karena itu, kita harus senantiasa waspada agar setan yang berbentuk kemewahan dunia tidak menguasai dan menyesatkan manusia.
Dalam kaitannya dengan pendidikan, berbagai analisis menunjukan bahwa pendidikan nasional dewasa ini sedang dihadapkan pada berbagai krisis yang perlu mendapatkan penanganan secepatnya, diantaranya berkaitan dengan masalah relevansi, atau kesesuaian antara pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan. Dalam kerangka inilah pemerintah menggagas KTSP, sebagai tindak lanjut kebijakan pendidikan dalam konteks otonomi daerah dan desentralisasi. KTSP merupakan kurikulum operasional yang pengembangannya diserahkan kepada daerah dan satuan pendidikan.
Dengan demikian, melalui KTSP ini pemerintah berharap jurang pemisah yang semakin menganga antara pendidikan dan pembangunan, serta kebutuhan dunia kerja dapat segera teratasi.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1.      Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan/ sekolah.
2.      Hakikat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) adalah melalui KTSP inilah pemerintah berharap jurang pemisah yang semakin menganga antara pendidikan dan pembangunan, serta kebutuhan dunia kerja dapat segera teratasi.


DAFTAR PUSTAKA
Junaedi, Khaeruddin, Mahfud, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(Konsep dan
Implementasinya di Madrasah), Yogyakarta: Pilar Media, 2007
Mulyasa, E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Sebuah Panduan Praktis), Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2007
Muslich, Masnur, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2007



[1] Khaeruddin, Mahfud Junaedi, dkk. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(Konsep dan Implementasinya di Madrasah), (Yogyakarta: Pilar Media, 2007), hlm. 79.
[2] E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Sebuah Panduan Praktis), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 19-20.
[3] Ibid , hlm. 21.
[4] Masnur Muslich, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007), hlm. 10.
[5] E. Mulyasa,  Ibid,  h. 20.
[6] Ibid, h. 18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar