Selasa, 27 Desember 2011

DRAMA LUCU


@@@ Salam Perdukunan Indonesia
Narator ( Mbak Ayu ) : Selamat siang kaawan-kawan pendengar radio titud sekalian, semoga kabarnya sehat selalu dan selalu berbahagia. Hari kamis ya, seperti biasanya pada jam 3 sampai jam 5 sore kita akan men...do..ngeng......... hehehe............. Kawan-kawan......... pada sore ini kita akan membawa kan sebuah dongeng tentang kisah cinta seorang putri kerajaan yang sangat cantik dan seorang pemuda desa yang sangat miskin.
Baiklah kawan-kawan langsung kita mulau saja dongengnya. Teroret2..............................
Pada suatu hari berdirilah suatu kerajaan besar dan sangat megah, rajanya sangat baik hati, murah senyum dan sangat menghargai orang kecil, rakyatnya pun semua hidup makmur dan sejahtera. Akan tetapi pada suatu malam sang raja yang baik hati ini pun duduk termenung sendiri di taman kerajaan. Sang permaisyuri pun resah sekali melihat sikap dari sang raja yang tidak seperti biasanya itu. Dengan penuh rasa takut, sang permaisyuri pun memberanikan diri untuk bertanya pada sang raja.
Permaisyuri ( Mbak Diana ) : Ehm2............. kanda................ kanda sayang..................
Raja ( Pak Apip ) : hmm............... ooh........ kamu dinda, aku kira siapa.............. dinda kok belum tidur........ kan sudah malam..............
Permaisyuri ( Mbak Diana ) : Ah.............. kanda bisa aja........ dinda kan kangen kanda....................
Raja ( pak apip ) : ah, dinda ini !!!
Permaisyuri ( Mbak Diana ) : mohon maaf kanda............. boleh kah hamba tahu, kenapa beberapa hari ini kanda murung saja, ada apa kanda.............. crita dong ma dinda........ apa saya kurang ehem2 kanda ............
Raja ( Pak Apip ) : tbukan itu yang kanda sedang fikirkan dinda.
Permaisyuri ( Mbak Diana ) : lalu apa kanda......... bolehkah dinda mengetahuinya?
Raja ( Pak Apip ) : dinda................. kanda mempunyai sesuatu yang sangat besar dan sangat berat sekali hati kanda ini menerimanya.
Permaisyuri ( Mbak Diana ) : apakah sesuatu itu kanda? Bukankah kerajaan dalam keadaan baik-baik saja, rakyat juga hidup makmur..... tidak ada yang kelaparan dan setiap hari mereka juga minum UUDS............ lalu ada gerangan yang  membuat kandaku sayang seperti ini.........
Raja ( Pak Apip ) : maafkan aku dinda, tak kuasa hati ini mengatakannya padamu dinda.
Permaisyuri ( Mbak Diana ) : halah............. kanda lama banget sich, tinggal bilang gitu aja. Huuuuuuh.................. rempong banget dech yee ini.
Raja ( Pak Apip ) : begini dinda............. sepuluh tahun sudah kita berumah tangga, tapi belum juga mendapatkan putra “ nyanyi cuiy “. Kanda berfikir, kalau nantinya kita tidak mempunyai keturunan lalu siapa nanti yang akan menggantikan aku memimpin kerajaan ini dinda...... ich.......... kanda sebel dech, sebel2 sebel................ “ gaya kemayu ya “
Permaisyuri ( Mbak Diana ) : maafkan hamba kanda.... hamba belum bisa memberikan seorang putra untut kanda.
Raja ( Pak Apip ) : tidak apa-apa dinda............. kita setiap hari sudah berusaha, kalau memang belum mendapat seorang anak kita bersabar saja dinda. Huhuhuhu.............. “ gaya mbebes “
Permaisyuri ( Mbak Diana ) : baiklah kanda, hamba mohon izin untuk melakukan tapa brata di gunung Syu, hamba akan meminta petunjuk sang dewa mengenai hal ini, mohon kanda berkenan dengan keputusan dinda ini.
Raja ( Pak Apip ) : baiklah dinda........ kalau memang itu sudah menjadi keputusanmu, kanda akan selalu mendo’akanmu. PENGIWIL.......................... PENGIWIL.
Pengiwil ( Puji ) : ampun beribu ampun pak duka, hamba siap menerima titah pak duka.
Raja ( Pak Apip ) : pengawal, tolong kamu pimpin 10rb dayang untuk mengantar juga menjaga permaisyuriku bertapa di gua syu. Mengerti ! “ ngetak ya “
Pengiwil ( Puji ) : mengerti pak duka.
Raja ( Pak Apip ) : baiklah kalau begitu, bersiap-siaplah sekarang.
Pengiwil ( Puji ) : baik pak duka, hamba mohon pamit.
Raja ( Pak Apip ) : dan untukmu dinda, berhati-hatilah engkau dijalan, semoga tapa bratamu ini mendapat jawaban dari sang dewa.
Permaisyuri ( Mbak Diana ) : baiklah kanda, dinda pamit................
Narator ( mbak Ayu ) : akhirnya, sang permaisyuri pun berangkat dan mulai meninggalkan kerajaan. Sampai akhirnya permaisyuripun sampai di gua syu dan kemudian melakukan tapanya. Singkat cerita ! 40 haripun berlalu dan tiba-tiba terdengarlah suara gaib yang tak tahu dari mana datangnya, sang permaisuri kemudian membuka mata dan terkejut sekali bahwa suara itu berasal dari suara dewa yang sangat tampan yang datang untuk menemuinya.
Dewa tampan ( Riki ) : Heiy........................... bangunlah putriku............ bangunlah.............. sudah cukup kau bertapa. Aku sudah mendengar jeritan hatimu itu, bangunlah putriku............. bangun..........
Permaisyuri ( Mbak Diana ) : mohon beribu ampun .................. maafkan kelancangan hamba ini dewa tampan...........
Dewa tampan ( Riki ) : hahahahaha............................. tidak apa-apa putriku............... aku tahu apa yang menjadi ganjalan dalam hatimu itu.
Permaisyuri ( Mbak Diana ) : benarkah itu dewa tampan?
Dewa tampan ( Riki ) : yo’i....................
Permaisyuri ( Mbak Diana ) : lalu hamba harus bagaimana ................ beri hamba petunjuk wahai dewa tampan.
Dewa tampan ( Riki ) : putriku.................... aku bisa membantu mengatasi masalahmu tanpa masalah. Akan tetapi............. aku mempunyai syarat putriku.
Permaisyuri ( Mbak Diana ) : apa dewa ? apapun akan aku penuhi, hamba berjanji, tapi please......... dewa tampan please help me................
Dewa tampan ( Riki ) : syarat yang pertama adalah ketika dia lahir, kau harus menamainya dengan nama Arina pingky susilowati, dan yang kedua ketika dia sudah besar nanti, biarkan aku yang menjodohkan dia dengan orang pilihanku. Bagaimana putriku.......... apakah engkau setuju dengan syarat yang aku berikan?
Permaisyuri ( Mbak Diana ) : baik dewa tampan............... hamba menerimanya.................
Dewa tampan ( Riki ) : baiklah kalau begitu............ segeralah ngkau pulang ke kerajaanmu, tunggulah hasilnya. Bailah putriku....... aku kembali dulu yaa............... daa...............
Permaisyuri ( Mbak Diana ) : terimakasih dewa tampan.....................
Narator ( mbak Ayu ) : kawan-kawan pendengar yang berbahagia................ setelah permaisyuri mendapat jawaban dari dewa tampan, akhirnya pulanglah dia menuju kekerajaan. Singkat cerita, sampailah permaisyuri di kerajaan. Sesampainya di kerajaan permaisyuri pun disambut dengan meriah sekali oleh sang raja, rasa kangen juga rindu pun bercampur menjadi  satu.
Pengiwil ( Puji ) : Permaisyuri tiba ................... dong2 dong................ “ suara gong gt loch “
Raja ( Pak Apip ) : wah................ akhirnya sayangku pulang juga. Dinda sayang..................... kanda kangen..................
Permaisyuri ( Mbak Diana ) : iya kanda................. dinda juga...................
Narator ( mbak Ayu ) : Tapi kawan-kawan.......... belum lama kangen2an di kerajaan, sang tiba2 merasa kesakitan diperutnya, apakah yang terjadi kawan-kawan........... kita dengarkan lagi kelanjutan ceritanya.
Narator ( mbak Ayu ) : Aduh kanda, aduh................... perutku kok atit banget................. aduh................ aduh......................
Raja ( Pak Apip ) : heiy pengiwil...... pengiwil, cepat panggil mbok nem kemari, ayo cepat............
Pengiwil ( Puji ) : baik pak duka, baik.
Pengiwil ( Puji ) : mbok.................... mbok nem...............
Mbok Nem ( ? ) : hemm............... what happen bro................ you kok teriak2 dirumah ai ini lho what happen.......
Pengiwil ( Puji ) : itu lho mbok......... permaisyuri perute mules............ tolong ya mbok cepetan............
Mbok Nem ( ? ) : owh................. uwoke, ayok cemon coiy................
Narator ( mbak Ayu ) : singkat cerita............  mbok nem pun samapi dikerajaan, mbok nem pun langsung terkejut melihat keadaan permaisyuri. Ada apa ya kawan-kawan dengan permaisyuri............. jangan2............ hehehe............ kita simak kembali.
Mbok Nem ( ? ) : Lhoalah................... lakok mlembung ya perute, kepriben iki.............
Permaisyuri ( Mbak Diana ) : uwalah mbok........ atit.................
Mbok Nem ( ? ) : ayow2..... dibuka................. tarik nafas............. iyak......... dicedot2..................
Permaisyuri ( Mbak Diana ) : uh................ ah...................... uh............................. ah................................
Arina ( Puji “ suaranya diganti ya “ ) : owek.............. owek................... owek..................
Mbok nem ( ? ) : uhhuiy2.................... lahir cuiy................... cewek permaisyuri anaknya............. cantik banget
Raja ( Pak Apip ) + Pengiwil ( Puji )  : horre2...............horre..........
Narator ( mbak Ayu ) : suasana sepi pun pecah dengan rasa gemberi juga tawa orang menyambut kelahiran arina. Kawan-kawan......................... 20 tahun pun berlalu, arina yang baru owek-owek tadi kini sudah menjadi gadis yang cantik sekali. Pada suatu hari............. arina berjalan2 di taman kerajaan beersama dayang2, tiba2........ arinapun berteriak dengan penuh kerasnya.
Arina ( Puji ) + pengiwil : tolong............... toll2 tolong.........................
Narator ( mbak Ayu ) : mendengarada orang berteriak........... ada pemuda yang sangat tampan pun lari untuk menolongnya.
Pemuda tampan ( riki ) : hiyak..................ciyak2................................. supermen datang. Hahaha.......................
Ada apa putri............. kok teriak2...................
Arina ( puji ) : itu......................... ada ular................ eike atut....................
Pemuda tampan ( riki ) : OWH............... uh2...... udah pergi kok putri............
Arina ( puji ) : wah.................. makasih ya Aa’.........................
Narator ( Mbak Ayu ) : kawan-kawan............. berawal dari situ lah mulai timbul benih-benih cinta diantara sang putri dan pemuda tampan itu. Samapai akhirnya............. pada suatu hari sang putri pun sudah tidak kuasa lagi memendam rasa cintanya ke pemuda tampan itu, dan dia pun memberanikan dirinya menyatakan cintanya untuk pemuda tampan ini. Hmm........................
Arina ( puji ) : Aa’...............................................
Pemuda tampan ( riki ) : iya putri...........................
Arina ( puji ) : hmm.................. kok manggilnya masih putri tow..............
Pemuda tampan ( riki ) : lha terus gimana.................
Arina ( puji ) : ya ............ panggil sayang donk................ hehehe................
Arina ( puji ) : A’.................... tau ndak 3 hal yang paling manis di dunia ini.................
Pemuda tampan ( riki ) : Apa emangnya putri...................
Arina ( puji ) : pertama itu gula.......... keduanya madu.......... tau ndak yang ketiga apa? Hmm....... yang ketiga itu kamu Aa’................... “ manja-manja gmn gt ya swarane “
Pemuda tampan ( riki ) : ah................. putri............ jadi malu aku.................
Arina ( puji ) : A’................... i love you............................. aku sayang kamu A’.................... Aa’ gmn.............
Pemuda tampan ( riki ) : maafkan aku putri............ aku tidak sepadan dengan kamu.......... kamu cantik, cuit2, dan UUDS banget................ apa putri sudah memikirkan hal ini.................. lalu bagaimana nanti ayah putri mengetahuinya...............
Arina ( puji ) : mangkanya itu A’................... Aa’ menghadap ayahku ya.............. please...................
Pemuda tampan ( riki ) : baiklah............... aku akan menghadap ke ayahmu putri............
Narator ( Mbak Ayu ) : akhirnya............ pemuda tampan itupun memberanikan diri menghadap ayah putri dikerajaan. Singkat cerita............. pemuda tampan itupun menghadap sang raja.
Pemuda tampan ( riki ) : salam pramuka gusti...............
Raja ( pak apip ) : salam................ hmm................ ada maksud apa anak muda kau ingin menemuiku.......
Pemuda tampan ( riki ) : mohon maaf beribu maaf, dengan tidak mengurangi rasa hormat hamba pada pak duka....... hamba kesini untuk melamar putri arina untuk menjadi istri saya gusti.
Raja ( pak apip ) : AAAAAAPPA.......................... “ marah ya pak “, hey............. sapa kau ini............. kau ini hanya seorang pemuda desa, miskin lagi, berani2nya kau melamar putriku! putriku arina pingky susilowati tidak mungkin aku nikahkan kepadamu, mohon maaf anak muda........... dia mau aku jodohkan dengan pangeran tampan asal kerajaan cemoro rejo yaitu pangeran afif sumarkintul.
Arina ( puji ) : tidak “ teriak “, maafkan putri ayah, putri mencintai Aa’ ayah.............. tolong dong direstui .............. please............... ayah baik dech.........................
Raja ( pak apip ) : pokoknya tidak ya tidak...................
Arina ( puji ) : please .......................................
Raja ( pak apip ) : TIDAK BISA “ teriak “, mau bilang apa nanti aku ke pangeran afif sumarkintul. Kalau kau tidak mengerti juga akan aku bunuh pemuda ini dan akan ku kurung kau dalam kamar.
Arina ( puji ) : ayah jahat................ jahat banget, eike benci dech ma yee ayah “ manja2 gt ya “
Raja ( pak apip ) : dan kau anak muda, lupakan cintamu itu dan pulanglah kau.
Dewa tampan ( riki ) : tapi gusti......................
Raja ( pak apip ) : PULANG AKU KATAKAN !! pengawal usir dia.
Narator ( mbak ayu “ : deng2 deng..................... kawan-kawan disaat sang raja begitu sangat marahnya...... tiba2 terdengar suara gaib yang terdengar.
Dewa tampan ( riki ) : heiy..... heiy.......... wahai raja yang bijaksana............ apa yang kau lakukan itu.
Raja ( pak apip ) : siapa kau ini..............
Dewa tampan ( riki ) : aku dewa tampan...............
Raja ( pak apip ) : haah.................. mohon maaf atas kelancangan hamba dewa, ada gerangan apakah hingga dewa kekerajaan hamba.
Dewa tampan ( riki ) : hai................. permaisyuri..................
Permaisyuri ( mbak diana ) : hai dewa tampan.......................
Dewa tampan ( riki ) : permaisyuri............ apa engkau masih ingat dengan 2 syarat yang aku berikan kepadamu  ketika kamu bertapa dalam gua syu............. syarat yang pertama adalah memberi nama anak yang lahir nanti dengan nama arina pinky susilowati dan yang kedua adalah biar aku yang menjodohkan anak itu, apa engkau masih ingat permaisyuri?
Permaisyuri ( mbak diana ) : iya .................. lalu apa yanng harus aku lakukan dewa tampan...........
Dewa tampan ( riki ) : jodohkan putrimu dengan pemuda itu, itu adalah pemuda yang aku pilih, selain dia tampan dia juga sangat baik, manis, ngegemesin dan ngangenin. Kamu mengerti itu
Permaisyuri ( mbak diana ) : baik dewa......................
Narator ( mbak ayu ) : mendengar semua itu sang raja pun tidak bisa melawan kehendak sang dewa, dan akhirnya sang putri pun dinikahkan dengan pemuda tampan itu, alhamdulillah yach kawan-kawan........................
Hehehehe................... kawan-kawan pendengar smua yang saya cintai, itu tadi dongeng untuk hari ini, semuga itu tadi menginspirasi kawan-kawan semua dalam mendapatkan cinta sejati, ingat kawan cinta ditolak dukun beranak. Sampai jumpa kawan2.................................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar