@@@
Salam Perdukunan Indonesia
Narator ( Mbak Ayu ) : Selamat
siang kaawan-kawan pendengar radio titud sekalian, semoga kabarnya sehat selalu
dan selalu berbahagia. Hari kamis ya, seperti biasanya pada jam 3 sampai jam 5
sore kita akan men...do..ngeng......... hehehe.............
Kawan-kawan......... pada sore ini kita akan membawa kan sebuah dongeng tentang
kisah cinta seorang putri kerajaan yang sangat cantik dan seorang pemuda desa
yang sangat miskin.
Baiklah kawan-kawan langsung kita
mulau saja dongengnya. Teroret2..............................
Pada suatu hari berdirilah suatu
kerajaan besar dan sangat megah, rajanya sangat baik hati, murah senyum dan
sangat menghargai orang kecil, rakyatnya pun semua hidup makmur dan sejahtera.
Akan tetapi pada suatu malam sang raja yang baik hati ini pun duduk termenung
sendiri di taman kerajaan. Sang permaisyuri pun resah sekali melihat sikap dari
sang raja yang tidak seperti biasanya itu. Dengan penuh rasa takut, sang
permaisyuri pun memberanikan diri untuk bertanya pada sang raja.
Permaisyuri ( Mbak Diana ) :
Ehm2............. kanda................ kanda sayang..................
Raja ( Pak Apip ) :
hmm............... ooh........ kamu dinda, aku kira siapa.............. dinda
kok belum tidur........ kan sudah malam..............
Permaisyuri ( Mbak Diana ) :
Ah.............. kanda bisa aja........ dinda kan kangen
kanda....................
Raja ( pak apip ) : ah, dinda ini
!!!
Permaisyuri ( Mbak Diana ) :
mohon maaf kanda............. boleh kah hamba tahu, kenapa beberapa hari ini
kanda murung saja, ada apa kanda.............. crita dong ma dinda........ apa
saya kurang ehem2 kanda ............
Raja ( Pak Apip ) : tbukan itu
yang kanda sedang fikirkan dinda.
Permaisyuri ( Mbak Diana ) : lalu
apa kanda......... bolehkah dinda mengetahuinya?
Raja ( Pak Apip ) :
dinda................. kanda mempunyai sesuatu yang sangat besar dan sangat
berat sekali hati kanda ini menerimanya.
Permaisyuri ( Mbak Diana ) :
apakah sesuatu itu kanda? Bukankah kerajaan dalam keadaan baik-baik saja,
rakyat juga hidup makmur..... tidak ada yang kelaparan dan setiap hari mereka
juga minum UUDS............ lalu ada gerangan yang membuat kandaku sayang seperti ini.........
Raja ( Pak Apip ) : maafkan aku
dinda, tak kuasa hati ini mengatakannya padamu dinda.
Permaisyuri ( Mbak Diana ) :
halah............. kanda lama banget sich, tinggal bilang gitu aja.
Huuuuuuh.................. rempong banget dech yee ini.
Raja ( Pak Apip ) : begini
dinda............. sepuluh tahun sudah kita berumah tangga, tapi belum
juga mendapatkan putra “ nyanyi cuiy “. Kanda berfikir, kalau nantinya
kita tidak mempunyai keturunan lalu siapa nanti yang akan menggantikan aku
memimpin kerajaan ini dinda...... ich.......... kanda sebel dech, sebel2
sebel................ “ gaya kemayu ya “
Permaisyuri ( Mbak Diana ) :
maafkan hamba kanda.... hamba belum bisa memberikan seorang putra untut kanda.
Raja ( Pak Apip ) : tidak apa-apa
dinda............. kita setiap hari sudah berusaha, kalau memang belum mendapat
seorang anak kita bersabar saja dinda. Huhuhuhu.............. “ gaya
mbebes “
Permaisyuri ( Mbak Diana ) :
baiklah kanda, hamba mohon izin untuk melakukan tapa brata di gunung Syu, hamba
akan meminta petunjuk sang dewa mengenai hal ini, mohon kanda berkenan dengan
keputusan dinda ini.
Raja ( Pak Apip ) : baiklah
dinda........ kalau memang itu sudah menjadi keputusanmu, kanda akan selalu
mendo’akanmu. PENGIWIL.......................... PENGIWIL.
Pengiwil ( Puji ) : ampun beribu
ampun pak duka, hamba siap menerima titah pak duka.
Raja ( Pak Apip ) : pengawal,
tolong kamu pimpin 10rb dayang untuk mengantar juga menjaga permaisyuriku
bertapa di gua syu. Mengerti ! “ ngetak ya “
Pengiwil ( Puji ) : mengerti pak
duka.
Raja ( Pak Apip ) : baiklah kalau
begitu, bersiap-siaplah sekarang.
Pengiwil ( Puji ) : baik pak
duka, hamba mohon pamit.
Raja ( Pak Apip ) : dan untukmu
dinda, berhati-hatilah engkau dijalan, semoga tapa bratamu ini mendapat jawaban
dari sang dewa.
Permaisyuri ( Mbak Diana ) :
baiklah kanda, dinda pamit................
Narator ( mbak Ayu ) : akhirnya,
sang permaisyuri pun berangkat dan mulai meninggalkan kerajaan. Sampai akhirnya
permaisyuripun sampai di gua syu dan kemudian melakukan tapanya. Singkat cerita
! 40 haripun berlalu dan tiba-tiba terdengarlah suara gaib yang tak tahu dari
mana datangnya, sang permaisuri kemudian membuka mata dan terkejut sekali bahwa
suara itu berasal dari suara dewa yang sangat tampan yang datang untuk
menemuinya.
Dewa tampan ( Riki ) :
Heiy........................... bangunlah putriku............ bangunlah..............
sudah cukup kau bertapa. Aku sudah mendengar jeritan hatimu itu, bangunlah
putriku............. bangun..........
Permaisyuri ( Mbak Diana ) :
mohon beribu ampun .................. maafkan kelancangan hamba ini dewa
tampan...........
Dewa tampan ( Riki ) :
hahahahaha............................. tidak apa-apa putriku...............
aku tahu apa yang menjadi ganjalan dalam hatimu itu.
Permaisyuri ( Mbak Diana ) :
benarkah itu dewa tampan?
Dewa tampan ( Riki ) :
yo’i....................
Permaisyuri ( Mbak Diana ) : lalu
hamba harus bagaimana ................ beri hamba petunjuk wahai dewa tampan.
Dewa tampan ( Riki ) :
putriku.................... aku bisa membantu mengatasi masalahmu tanpa
masalah. Akan tetapi............. aku mempunyai syarat putriku.
Permaisyuri ( Mbak Diana ) : apa
dewa ? apapun akan aku penuhi, hamba berjanji, tapi please......... dewa
tampan please help me................
Dewa tampan ( Riki ) : syarat
yang pertama adalah ketika dia lahir, kau harus menamainya dengan nama Arina
pingky susilowati, dan yang kedua ketika dia sudah besar nanti, biarkan aku
yang menjodohkan dia dengan orang pilihanku. Bagaimana putriku.......... apakah
engkau setuju dengan syarat yang aku berikan?
Permaisyuri ( Mbak Diana ) : baik
dewa tampan............... hamba menerimanya.................
Dewa tampan ( Riki ) : baiklah
kalau begitu............ segeralah ngkau pulang ke kerajaanmu, tunggulah
hasilnya. Bailah putriku....... aku kembali dulu yaa...............
daa...............
Permaisyuri ( Mbak Diana ) :
terimakasih dewa tampan.....................
Narator ( mbak Ayu ) :
kawan-kawan pendengar yang berbahagia................ setelah permaisyuri
mendapat jawaban dari dewa tampan, akhirnya pulanglah dia menuju kekerajaan.
Singkat cerita, sampailah permaisyuri di kerajaan. Sesampainya di kerajaan
permaisyuri pun disambut dengan meriah sekali oleh sang raja, rasa kangen juga
rindu pun bercampur menjadi satu.
Pengiwil ( Puji ) : Permaisyuri
tiba ................... dong2 dong................ “ suara gong gt loch “
Raja ( Pak Apip ) :
wah................ akhirnya sayangku pulang juga. Dinda
sayang..................... kanda kangen..................
Permaisyuri ( Mbak Diana ) : iya
kanda................. dinda juga...................
Narator ( mbak Ayu ) : Tapi
kawan-kawan.......... belum lama kangen2an di kerajaan, sang tiba2 merasa
kesakitan diperutnya, apakah yang terjadi kawan-kawan........... kita dengarkan
lagi kelanjutan ceritanya.
Narator ( mbak Ayu ) : Aduh
kanda, aduh................... perutku kok atit banget.................
aduh................ aduh......................
Raja ( Pak Apip ) : heiy
pengiwil...... pengiwil, cepat panggil mbok nem kemari, ayo cepat............
Pengiwil ( Puji ) : baik pak
duka, baik.
Pengiwil ( Puji ) : mbok....................
mbok nem...............
Mbok Nem ( ? ) : hemm...............
what happen bro................ you kok teriak2 dirumah ai ini lho what
happen.......
Pengiwil ( Puji ) : itu lho
mbok......... permaisyuri perute mules............ tolong ya mbok
cepetan............
Mbok Nem ( ? ) :
owh................. uwoke, ayok cemon coiy................
Narator ( mbak Ayu ) : singkat
cerita............ mbok nem pun samapi
dikerajaan, mbok nem pun langsung terkejut melihat keadaan permaisyuri. Ada apa
ya kawan-kawan dengan permaisyuri............. jangan2............
hehehe............ kita simak kembali.
Mbok Nem ( ? ) :
Lhoalah................... lakok mlembung ya perute, kepriben iki.............
Permaisyuri ( Mbak Diana ) :
uwalah mbok........ atit.................
Mbok Nem ( ? ) : ayow2.....
dibuka................. tarik nafas............. iyak.........
dicedot2..................
Permaisyuri ( Mbak Diana ) :
uh................ ah...................... uh.............................
ah................................
Arina ( Puji “ suaranya diganti
ya “ ) : owek.............. owek................... owek..................
Mbok nem ( ? ) :
uhhuiy2.................... lahir cuiy................... cewek permaisyuri
anaknya............. cantik banget
Raja ( Pak Apip ) + Pengiwil (
Puji ) :
horre2...............horre..........
Narator ( mbak Ayu ) : suasana
sepi pun pecah dengan rasa gemberi juga tawa orang menyambut kelahiran arina.
Kawan-kawan......................... 20 tahun pun berlalu, arina yang baru
owek-owek tadi kini sudah menjadi gadis yang cantik sekali. Pada suatu
hari............. arina berjalan2 di taman kerajaan beersama dayang2,
tiba2........ arinapun berteriak dengan penuh kerasnya.
Arina ( Puji ) + pengiwil :
tolong............... toll2 tolong.........................
Narator ( mbak Ayu ) :
mendengarada orang berteriak........... ada pemuda yang sangat tampan pun lari
untuk menolongnya.
Pemuda tampan ( riki ) :
hiyak..................ciyak2................................. supermen datang.
Hahaha.......................
Ada apa putri............. kok
teriak2...................
Arina ( puji ) :
itu......................... ada ular................ eike
atut....................
Pemuda tampan ( riki ) :
OWH............... uh2...... udah pergi kok putri............
Arina ( puji ) :
wah.................. makasih ya Aa’.........................
Narator ( Mbak Ayu ) :
kawan-kawan............. berawal dari situ lah mulai timbul benih-benih cinta
diantara sang putri dan pemuda tampan itu. Samapai akhirnya............. pada
suatu hari sang putri pun sudah tidak kuasa lagi memendam rasa cintanya ke
pemuda tampan itu, dan dia pun memberanikan dirinya menyatakan cintanya untuk
pemuda tampan ini. Hmm........................
Arina ( puji ) :
Aa’...............................................
Pemuda tampan ( riki ) : iya
putri...........................
Arina ( puji ) :
hmm.................. kok manggilnya masih putri tow..............
Pemuda tampan ( riki ) : lha
terus gimana.................
Arina ( puji ) : ya ............
panggil sayang donk................ hehehe................
Arina ( puji ) :
A’.................... tau ndak 3 hal yang paling manis di dunia
ini.................
Pemuda tampan ( riki ) : Apa
emangnya putri...................
Arina ( puji ) : pertama itu
gula.......... keduanya madu.......... tau ndak yang ketiga apa? Hmm.......
yang ketiga itu kamu Aa’................... “ manja-manja gmn gt ya swarane “
Pemuda tampan ( riki ) : ah.................
putri............ jadi malu aku.................
Arina ( puji ) :
A’................... i love you............................. aku sayang kamu
A’.................... Aa’ gmn.............
Pemuda tampan ( riki ) : maafkan
aku putri............ aku tidak sepadan dengan kamu.......... kamu cantik, cuit2,
dan UUDS banget................ apa putri sudah memikirkan hal
ini.................. lalu bagaimana nanti ayah putri
mengetahuinya...............
Arina ( puji ) : mangkanya itu
A’................... Aa’ menghadap ayahku ya.............. please...................
Pemuda tampan ( riki ) :
baiklah............... aku akan menghadap ke ayahmu putri............
Narator ( Mbak Ayu ) :
akhirnya............ pemuda tampan itupun memberanikan diri menghadap ayah
putri dikerajaan. Singkat cerita............. pemuda tampan itupun menghadap
sang raja.
Pemuda tampan ( riki ) : salam
pramuka gusti...............
Raja ( pak apip ) :
salam................ hmm................ ada maksud apa anak muda kau ingin
menemuiku.......
Pemuda tampan ( riki ) : mohon
maaf beribu maaf, dengan tidak mengurangi rasa hormat hamba pada pak
duka....... hamba kesini untuk melamar putri arina untuk menjadi istri saya
gusti.
Raja ( pak apip ) :
AAAAAAPPA.......................... “ marah ya pak “, hey............. sapa kau
ini............. kau ini hanya seorang pemuda desa, miskin lagi, berani2nya kau
melamar putriku! putriku arina pingky susilowati tidak mungkin aku nikahkan
kepadamu, mohon maaf anak muda........... dia mau aku jodohkan dengan pangeran
tampan asal kerajaan cemoro rejo yaitu pangeran afif sumarkintul.
Arina ( puji ) : tidak “ teriak
“, maafkan putri ayah, putri mencintai Aa’ ayah.............. tolong dong
direstui .............. please............... ayah baik
dech.........................
Raja ( pak apip ) : pokoknya
tidak ya tidak...................
Arina ( puji ) : please
.......................................
Raja ( pak apip ) : TIDAK BISA “
teriak “, mau bilang apa nanti aku ke pangeran afif sumarkintul. Kalau kau
tidak mengerti juga akan aku bunuh pemuda ini dan akan ku kurung kau dalam
kamar.
Arina ( puji ) : ayah
jahat................ jahat banget, eike benci dech ma yee ayah “ manja2 gt ya
“
Raja ( pak apip ) : dan kau anak
muda, lupakan cintamu itu dan pulanglah kau.
Dewa tampan ( riki ) : tapi
gusti......................
Raja ( pak apip ) : PULANG AKU
KATAKAN !! pengawal usir dia.
Narator ( mbak ayu “ : deng2
deng..................... kawan-kawan disaat sang raja begitu sangat
marahnya...... tiba2 terdengar suara gaib yang terdengar.
Dewa tampan ( riki ) : heiy.....
heiy.......... wahai raja yang bijaksana............ apa yang kau lakukan itu.
Raja ( pak apip ) : siapa kau
ini..............
Dewa tampan ( riki ) : aku dewa
tampan...............
Raja ( pak apip ) :
haah.................. mohon maaf atas kelancangan hamba dewa, ada gerangan
apakah hingga dewa kekerajaan hamba.
Dewa tampan ( riki ) :
hai................. permaisyuri..................
Permaisyuri ( mbak diana ) : hai
dewa tampan.......................
Dewa tampan ( riki ) :
permaisyuri............ apa engkau masih ingat dengan 2 syarat yang aku berikan
kepadamu ketika kamu bertapa dalam gua
syu............. syarat yang pertama adalah memberi nama anak yang lahir nanti
dengan nama arina pinky susilowati dan yang kedua adalah biar aku yang
menjodohkan anak itu, apa engkau masih ingat permaisyuri?
Permaisyuri ( mbak diana ) : iya
.................. lalu apa yanng harus aku lakukan dewa tampan...........
Dewa tampan ( riki ) : jodohkan
putrimu dengan pemuda itu, itu adalah pemuda yang aku pilih, selain dia tampan
dia juga sangat baik, manis, ngegemesin dan ngangenin. Kamu mengerti itu
Permaisyuri ( mbak diana ) : baik
dewa......................
Narator ( mbak ayu ) : mendengar
semua itu sang raja pun tidak bisa melawan kehendak sang dewa, dan akhirnya
sang putri pun dinikahkan dengan pemuda tampan itu, alhamdulillah yach
kawan-kawan........................
Hehehehe...................
kawan-kawan pendengar smua yang saya cintai, itu tadi dongeng untuk hari ini,
semuga itu tadi menginspirasi kawan-kawan semua dalam mendapatkan cinta sejati,
ingat kawan cinta ditolak dukun beranak. Sampai jumpa
kawan2.................................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar